Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas mengimbau warga masyarakat di provinsinya agar tidak perlu khawatir mengonsumsi daging itik atau sejenis ternak unggas lainnya.

Imbauan itu, seiring pemberitaan flu burung dan menurunnya penjualan itik beberapa hari belakangan di Pasar Gambut (14 kilometer dari Banjarmasin) Kabupaten Banjar, Kalsel, seperti terjadi, Jumat.

Mengutip keterangan dari Dinas Peternakan (Disnak) Kalsel, alumnus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin itu menerangkan, bila memasak daging itik tersebut dengan panas di atas 80 derajat celsius atau minimal satu menit aman dikonsumsi.

"Karena menurut pejabat dari Disnak Kalsel, dengan panas 80 derajat celsius dan memasaknya selama satu menit, apalagi kalau lebih virus flu burung tersebut akan mati," kutip wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu..

Oleh sebab itu pedagang itik atau sejenis unggas lain, seperti ayam tidak perlu risau atas menurunnya omset jualan, karena hal tersebut bersifat sementara masyarakat belum mengetahui bagaimana supaya mengonsumsi ternak unggas, demikian Suripno.

Sementara pedagang itik di Pasar Gambut mengeluh karena pada Jumat (8/4) hingga pukul 09.00 Wita hanya satu ekor yang laku, padahal sebelum kasus flu burung muncul biasanya sudah terjual sampai puluhan ekor.

"Dengan munculnya kasus flu burung, harga jual menurun, yaitu dari biasanya per ekor sekitar Rp75 ribu, kini menjadi Rp40 ribu, itupun tak banyak yang laku," ujar pedagang itik di Pasar Gambut tersebut.

Pantauan Disnak Kalsel belakangan ini, dari 13 kabupaten/kota ada empat daerah yang ternak unggasnya terserang flu burung, yaitu Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Tengah (HST), dan Kabupaten Banjar, serta Kota Banjarbaru

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016