Batulicin, (AntaranewsKalsel) - Pada sisi lain, pemerintah Kabupaten Tanbu juga terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor kelautan dan perikanan. Letak wilayah Kabupaten Tanbu yang tidak jauh dari kawasan pesisir, turut memberikan  memberi nilai tambah penghasilan tersendiri kepada masyarakat di daerah khususnya yang berprofesi sebagai nelayan.

Dari sektor kelautan, potensi hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Tanbu kini  mencapai 48 ribu ton/tahun.  Kondisi ini juga di dukung dengan adanya fasilitas dermaga dan Tempat Penjualan Ikan (TPI) yang cukup memadai sebagi tempat  muaranya penjualan hasil laut kepada konsumen. 

Bahkan, pemerintah daerah juga sudah membangun stasiun budidaya ikan Papuyu dan ikan Gabus yang pengelolaanya diserahkan kepada kelompok budidaya Perikanan Mattone di Desa Manurung,  Kecamatan Kusan Hilir.

Budidaya ikan Papuyu dan ikan Gabus yang dimulai sejak  2014 diatas lahan seluas Delapan hektare tersebut sudah mulai membuahkan hasil. 

Jumlah produksinya saat ini telah mencapai kurang lebih satu ton untuk menambah penghasilan kebutuhan petani atau kelompok budidaya yang telah menangani.

Selain budidaya ikan papuyu dan gabus, pada tahun 2016 Dinas Kelautan dan Perikanan Tanbu juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat berupa bibit ikan. Bibit tersebut antara lain berupa bibit ikan Nila sebanyak 194.500 ekor, ikan patin sebanyak 55.000 ekor, dan ikan lele sebanyak 314.200 ekor.

Khusus untuk pengembangan ikan lele, pemerintah daerah telah menerapkan pembesaran ikan lele menggunakan tekhnologi Bio Flock. Sistem tersebut sudah dikembangkan di kawasan Desa Kampung Baru, Kecamatan Kusan Hilir.

Sistem Tekhnologi Bio Flock sebelumnya sudah dikembangkan di sejumlah negara maju. Tekhnologi Bio Flock merupakan sebuah sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi untuk mengolah limbah proses budidaya itu sendiri, menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.

Terlepas dari sektor pengembangan ikan budidaya tersebut, pemerintah daerah juga fokus meningkatkan kesejahteraan petani nelayan. Upaya itu dilakukan dengan menyalurkan berbagai bantuan seperti alat tangkap berupa jaring yang jumlahnya tahun ini mencapai 348 jaring.

Termasuk juga alat tangkap khusus untuk jenis ikan di perairan umum sebanyak 600 unit yang isinya berupa Lukah dan Tampirai.

Para nelayan di Tanbu juga dimasukan sebagai peserta BPJS bidang ketenagakerjaan. Sedikitnya ada sebanyak 2.233 orang nelayan yang saat ini sudah terdaftar dan akan dimasukan sebagai peserta BPJS tersebut.

Pewarta: Humas/Sujud Mariono/Lipsus

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016