Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan ULM benar-benar mewujudkan komitmennya menjadi kampus inklusi yang saat ini miliki 44 mahasiswa disabilitas.
"Kami menyiapkan sarana dan prasarana dibutuhkan untuk mendukung penyandang disabilitas sebagai komitmen memberikan yang terbaik bagi peserta didik berkebutuhan khusus," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin.
Menurut dia, disabilitas merupakan elemen bangsa yang harus dilindungi haknya, termasuk di sektor layanan pendidikan, karena mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia secara keseluruhan tanpa terkecuali telah diamanatkan dalam Undang-Undang.
Oleh karena itu, kata dia, ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terakreditasi A berkomitmen memfasilitasi dengan baik kelompok difabel untuk turut mendapatkan hak mendapatkan ilmu di perguruan tinggi.
Ramah terhadap mereka yang berkebutuhan khusus dimulai ULM sejak proses seleksi calon mahasiswa baru di semua jalur penerimaan.
Kemudian melalui Unit Layanan Difabel (ULD), mahasiswa berkebutuhan khusus merasa nyaman selama belajar di ULM dengan mendapatkan pendampingan para volunteer (sukarelawan) untuk melayani mahasiswa disabilitas.
"Pada wisuda ke-106 pertengahan tahun ini, ULM meluluskan lima mahasiswa disabilitas yang memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu," ungkap dia.
Sementara Guru Besar Manajemen Pendidikan Khusus ULM Prof Amka mengatakan ULM selain memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa disabilitas juga terus berupaya mencetak lebih banyak sumber daya guru untuk mendukung pendidikan inklusi di Kalsel.
"ULM punya Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang setiap tahunnya meluluskan sarjana dengan kompetensi dan keterampilan sebagai guru bagi siswa disabilitas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kami menyiapkan sarana dan prasarana dibutuhkan untuk mendukung penyandang disabilitas sebagai komitmen memberikan yang terbaik bagi peserta didik berkebutuhan khusus," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin.
Menurut dia, disabilitas merupakan elemen bangsa yang harus dilindungi haknya, termasuk di sektor layanan pendidikan, karena mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia secara keseluruhan tanpa terkecuali telah diamanatkan dalam Undang-Undang.
Oleh karena itu, kata dia, ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terakreditasi A berkomitmen memfasilitasi dengan baik kelompok difabel untuk turut mendapatkan hak mendapatkan ilmu di perguruan tinggi.
Ramah terhadap mereka yang berkebutuhan khusus dimulai ULM sejak proses seleksi calon mahasiswa baru di semua jalur penerimaan.
Kemudian melalui Unit Layanan Difabel (ULD), mahasiswa berkebutuhan khusus merasa nyaman selama belajar di ULM dengan mendapatkan pendampingan para volunteer (sukarelawan) untuk melayani mahasiswa disabilitas.
"Pada wisuda ke-106 pertengahan tahun ini, ULM meluluskan lima mahasiswa disabilitas yang memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu," ungkap dia.
Sementara Guru Besar Manajemen Pendidikan Khusus ULM Prof Amka mengatakan ULM selain memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa disabilitas juga terus berupaya mencetak lebih banyak sumber daya guru untuk mendukung pendidikan inklusi di Kalsel.
"ULM punya Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang setiap tahunnya meluluskan sarjana dengan kompetensi dan keterampilan sebagai guru bagi siswa disabilitas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022