Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Hulu Sungai Selatan, dinilai lebih memudahkan panitia pelaksanaan ujian nasional karena mengurangi beban pendistribusian soal ke daerah-daerah.
    
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan (HSS)  Syamsudin saat mendampingi Bupati HSS Achmad Fikry yang melakukan peninjauan ke beberapa sekolah yang melaksanakan ujian nasional.
    
Menurut Syamsudin, dilaksanakannya UNBK ternyata memberikan kemudahan bagi pelaksanaan UN karena distribusi soal bermedia kertas berkurang.
    
"Tahun ini, siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 366 orang tingkat SMA dan 422 orang tingkat SMK, sehingga totalnya menjadi 788 orang," katanya.
    
Bupati HSS H Achmad Fikry kembali meninjau beberapa sekolah yang melaksanakan UN di Kabupaten HSS, antara lain SMKN 1 Daha Selatan, MA PIP Habirau, SMA1 1 Daha Utara, MAN Negara dan SMAN 1
Angkinang, Rabu (6/4).
    
Bupati yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan HSS Nordiansyah, Kabid Dikmen HSS H Yusperi dan unsur Kemenag HSS untuk memantau dan memastikan kelancaran pelaksanaan UN sekaligus memberikan motivasi bagi para peserta mengikuti UN.
    
Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Dikmen Disdik HSS Syamsudin menjelaskan, peserta UN di Kabupaten HSS berjumlah 2.547 terdiri dari UN SMA 928 orang, MA 600 orang, SMK 551 orang, paket C setara SMA 468 orang.
    
"UN bermedia kertas dilaksanakan selama tiga hari Senin sampai Rabu (4-6/4) sementara untuk UN berbasis komputer  (UNBK) selama 6 hari dilaksanakan SMAN 1 dan 2 Kandangan, untuk SMK di SMKN 1 dan 2
Kandangan", katanya.
    
Menurut dia, selama UN tidak ditemui kendala berarti, memang ada di beberapa sekolah terjadi kekurangan soal satu, namun hanya dua soal saja, sementara untuk UNBK sudah dijamin dari Pihak PLN tidak akan ada pemadaman.
    
"Setiap sekolah yang melaksanakan UNBK ada petugas PLN yang berjaga," katanya.
    
Khusus UN berbasis Komputer yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat,  setiap sekolah pelaksana diberikan bantuan 174 laptop, jaringan internet, penyedian pinjaman genset bagi sekolah yang tidak memiliki genset.
    
"Kami juga telah mengirimkan surat permintaan agar tidak ada pemadaman selama UN ke PLN begitupun pihak PLN telah menyiapkan petugasnya sejak H-1," katanya.
      
Khusus daerah terpencil seperti di SMAN Daha Utara juga berlangsung lancar, soal didistribusi ke Polsek setempat kemudian diambil oleh petugas, walaupun jaraknya cukup jauh sekitar 40 km dari Kandangan.
    
Bahkan untuk enuju lokasi dari Nagara hanya bisa dilalui dengan transportasi air seperti kelotok kurang lebih 1,5 jam.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016