Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menyebutkan inflasi yang terasa sampai ke daerah disebabkan oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang membuat harga bahan pokok naik.

"Sekarang masyarakat cukup merasakan kenaikan harga yang cukup signifikan seperti bawang merah, cabai merah, beras hingga telor," ujar Kepala Disdag Tapin Sugian Noor di Rantau kepada ANTARA, Kamis. 

Secara umum, kata dia, kini harga bahan pokok di Tapin naik sebesar 5 persen, akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pada 2 September lalu. 

"Pemerintah daerah tentu mempunyai pertimbangan melakukan intervensi untuk menekan inflasi yang terjadi sekarang," ungkapnya.

Sebagai upaya menekan masalah nasional ini, kata dia, pihaknya melakukan pasar murah di 12 kecamatan secara berurutan.

"Untuk Dinas Perdagangan kita rutin melakukan operasi pasar dan pasar murah sebagai salah satu cara menyikapi inflasi ini," ujarnya.

Saat ini, pasar murah sudah digelar di beberapa wilayah kecamatan. Disdag Tapin bekerjasama dengan distributor logistik dan memberikan potongan harga yang cukup signifikan. 

Satu paket yang diisi dengan tujuh bahan pokok, dengan harga normal senilai Rp180 ribu, di pasar murah itu dijual dengan harga Rp100 ribu. 

"Satu paket diisi dengan susu, tepung, bawang merah, beras dan minyak," jelasnya. 

Baca juga: Harga ayam potong di Tapin tembus Rp40 ribu
Baca juga: Tapin 10 besar daerah di Indonesia sukses tekan inflasi

 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022