Amuntai, (Kalsel.Antaranews) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan belum mengevaluasi pencapaian program pencegahan siswa putus sekolah sehingga belum mengetahui berapa siswa yang berhasil dicegah dari putus sekolah.


Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Amberani di Amuntai, Senin, mengatakan belum bisa merilis data penurunan jumlah siswa putus sekolah didaerahnya karena cukup sulit untuk mengetahuinya.

"Kita hanya melaksanakan upaya pencegahan dengan membentuk satgas pencegahan siswa putus sekolah berdasarkan surat keputusan bupati, sedangkan berapa jumlah siswa yang berhasil dicegah dari putus sekolah belum diketahui," ujar Amberani.

Amberani mengatakan, melalui satgas pencegahan siswa putus sekolah melibatkan tenaga guru disekolah, para orang tua dan staf Dinas Pendidikan untuk berkoordinasi melakukan pendekatan kepada siswa agar terus bersekolah.

Melalui DPA Disdik juga dialokasikan anggaran untuk beasiswa transportasi dengan memberi bantuan sepeda dan perahu mesin (klotok) bagi ratusan siswa SLTP dan SLTA.

"Kita bantu dana yang selanjutnya dialokasikan untuk pembelian sepeda dan perahu mesin atau klotok agar sisiwa yang b erdomisili cukup jauh dari sekolah bisa tetap termotivasi melanjutkan sekolah," terangnya.

Melalui program ini pula, lanjutnya, Pemda HSU menggratiskan biaya masuk pendaftaran siswa baru di SLTP dan SLTA serta bantuan perlengkapan sekolah lainnya.

Dikatakan, sejak 2014 Disdik HSU sudah memberikan bantuan beasiswa transportasi sebanyak 402 sepeda dan 3 perahu motor, pemberian dana beasiswa ini berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2013 tentang beasiswa untuk anak melanjutkan sekolah, Drop Out dan Berprestasi khusus.

"Sedangkan pembentukan satgas pencegahan anak putus sekolah melalui SK bupati nomor 297 Tahun 2013,"katanya.

Melalui pelaksanaan program pencegahan siswa putus sekolah ini, kata Amberani, Pemda HSU meraih penghargaan Otonomi Award dari JPIP 2015./c

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016