Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, melakukan normalisasi sungai untuk mitigasi bencana banjir saat musim hujan.
"Tahun ini ada (dana) Rp18 miliar untuk 35 proyek untuk normalisasi," ujar Kepala Bidang SDA Mulkani di Rantau, Selasa.
Sebanyak 35 proyek yang menyerap 25 persen anggaran Bidang SDA ini menyasar sungai-sungai di Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Candi Laras Selatan (CLS) dan daerah perkotaan di Tapin Utara.
"Normalisasi ini dilakukan karena banyaknya endapan lumpur, gulma dan sampah," jelasnya.
Baca juga: Limbah batu bara di Kalsel masuk ke lahan fungsional pertanian Tapin
Selain untuk antisipasi banjir, kata dia, khusus di daerah CLU dan CLS normalisasi akan berdampak untuk memperlancar transportasi air para petani.
"Normalisasi ini setiap tahun ada. Selain pembersihan juga kita lakukan pendalaman dan apabila memungkinkan dilakukan pelebaran," katanya.
Di setiap daerah aliran sungai, pihaknya melakukan normalisasi sepanjang tiga kilometer menyasar titik-titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir.
"Normalisasi ini untuk melancarkan arus sungai," ujarnya.
Sampai saat ini, kata dia, pelaksanaan program normalisasi ini terus berjalan hingga sekarang di beberapa sungai di Tapin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Tahun ini ada (dana) Rp18 miliar untuk 35 proyek untuk normalisasi," ujar Kepala Bidang SDA Mulkani di Rantau, Selasa.
Sebanyak 35 proyek yang menyerap 25 persen anggaran Bidang SDA ini menyasar sungai-sungai di Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Candi Laras Selatan (CLS) dan daerah perkotaan di Tapin Utara.
"Normalisasi ini dilakukan karena banyaknya endapan lumpur, gulma dan sampah," jelasnya.
Baca juga: Limbah batu bara di Kalsel masuk ke lahan fungsional pertanian Tapin
Selain untuk antisipasi banjir, kata dia, khusus di daerah CLU dan CLS normalisasi akan berdampak untuk memperlancar transportasi air para petani.
"Normalisasi ini setiap tahun ada. Selain pembersihan juga kita lakukan pendalaman dan apabila memungkinkan dilakukan pelebaran," katanya.
Di setiap daerah aliran sungai, pihaknya melakukan normalisasi sepanjang tiga kilometer menyasar titik-titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir.
"Normalisasi ini untuk melancarkan arus sungai," ujarnya.
Sampai saat ini, kata dia, pelaksanaan program normalisasi ini terus berjalan hingga sekarang di beberapa sungai di Tapin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022