PT PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) membayar ganti rugi lahan tapak tower dan kompensasi Right of Way (ROW) di Kalimantan Selatan.
Manager PT PLN (Persero) UPP KLT Haris Nasution mengatakan kompensasi diberikan kepada lima warga di Desa Selaru, Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, karena lahannya masuk ke dalam area pembangunan.
"Tim gabungan bersama warga berkolaborasi dalam upaya proses identifikasi pengadaan lahan dan ROW ini," ujarnya melalui keterangan tertulis, dilaporkan Senin.
Kompensasi ini, kata dia, telah melalui verifikasi PLN dan pemerintah daerah baik secara administratif dan lapangan.
Dalam kegiatan tersebut, kejaksaan juga turut memastikan mekanisme pelaksanaan pemberian ganti rugi dan kompensasi ROW, mulai dari keabsahan kepemilikan, jumlah nilai penggantian dan kompensasi.
"Seluruh tahapan telah selesai dilaksanakan. Pada 19/10/2020 PLN bersama dengan pihak kejaksaan melaksanakan pemberian ganti rugi dan kompensasi ROW kepada pemilik lahan", lanjutnya.
Sekretaris Camat Pulau Laut Tengah Abdul Latif menyatakan dukungan untuk pembangunan tersebut serta menghimbau masyarakat untuk turut berkontribusi dalam upaya program kelistrikan ini dengan bersedia menerima penggantian dan kompensasi tersebut.
"Warga diharapkan bersedia menerima kompensasi atas lahannya, yang semua ini semata-mata untuk kepentingan daerah, khususnya Kotabaru, melalui pembangunan listrik", ucap Abdul.
Selain itu, kata dia, kehadiran jalur SUTT 150 kV Selaru-Sebuku tersebut nantinya juga akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat di Pulau Sebuku yang sebelumnya masih kekurangan pasokan listrik.
Alasan tersebut juga menjadi pendorong ketersediaan bagi pemilik lahan, salah satunya Nurani yang turut menyampaikan terima kasih dan mendukung penuh pembangunan yang dilakukan PLN untuk pemerataan listrik di Kabupaten Kotabaru.
"Kami berterimakasih kepada PLN yang telah memberikan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku, dan kami pun sangat mendukung pembangunan ini, sehingga saudara-saudara kita di Pulau Sebuku mendapat fasilitas listrik yang sama," ungkap warga setempat itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Manager PT PLN (Persero) UPP KLT Haris Nasution mengatakan kompensasi diberikan kepada lima warga di Desa Selaru, Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, karena lahannya masuk ke dalam area pembangunan.
"Tim gabungan bersama warga berkolaborasi dalam upaya proses identifikasi pengadaan lahan dan ROW ini," ujarnya melalui keterangan tertulis, dilaporkan Senin.
Kompensasi ini, kata dia, telah melalui verifikasi PLN dan pemerintah daerah baik secara administratif dan lapangan.
Dalam kegiatan tersebut, kejaksaan juga turut memastikan mekanisme pelaksanaan pemberian ganti rugi dan kompensasi ROW, mulai dari keabsahan kepemilikan, jumlah nilai penggantian dan kompensasi.
"Seluruh tahapan telah selesai dilaksanakan. Pada 19/10/2020 PLN bersama dengan pihak kejaksaan melaksanakan pemberian ganti rugi dan kompensasi ROW kepada pemilik lahan", lanjutnya.
Sekretaris Camat Pulau Laut Tengah Abdul Latif menyatakan dukungan untuk pembangunan tersebut serta menghimbau masyarakat untuk turut berkontribusi dalam upaya program kelistrikan ini dengan bersedia menerima penggantian dan kompensasi tersebut.
"Warga diharapkan bersedia menerima kompensasi atas lahannya, yang semua ini semata-mata untuk kepentingan daerah, khususnya Kotabaru, melalui pembangunan listrik", ucap Abdul.
Selain itu, kata dia, kehadiran jalur SUTT 150 kV Selaru-Sebuku tersebut nantinya juga akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat di Pulau Sebuku yang sebelumnya masih kekurangan pasokan listrik.
Alasan tersebut juga menjadi pendorong ketersediaan bagi pemilik lahan, salah satunya Nurani yang turut menyampaikan terima kasih dan mendukung penuh pembangunan yang dilakukan PLN untuk pemerataan listrik di Kabupaten Kotabaru.
"Kami berterimakasih kepada PLN yang telah memberikan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku, dan kami pun sangat mendukung pembangunan ini, sehingga saudara-saudara kita di Pulau Sebuku mendapat fasilitas listrik yang sama," ungkap warga setempat itu.
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022