Pelaihari, (AntaranewsKalsel) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan melakukan uji coba pengembangan gas metan dari sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakunci Pelaihari.
"Uji coba gas metan dari sampah itu sudah dilakukan di beberapa rumah di kawasan sekitar TPA Bakunci Pelaihari," ucap Kepala Bidang Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum Tanah Laut Syahrudin, di Pelaihari, Minggu.
Menurut dia, apabila uji coba gas metan itu berhasil dikembangkan, maka ke depan terus ditambah jaringannya hingga ke rumah penduduk lainnya.
Dengan demikian, jelas dia, keberadaan sampah di TPA Bakunci Pelaihari, dapat memiliki manfaat bagi masyarakat, terutama terciptanya energi terbarukan berupa gas metan.
Dijelaskannya, gas metan yang saat ini dikembangkan di TPA Bakunci Pelaihari tersebut tersebut merupakan hasil dari pengolaan sampah organic maupun nonorganic yang sudah bertumpuk selama bertahun-tahun pada ke dalaman 4-4,5 meter.
Diutarakannya, selain pengembangan gas metan dari sampah, pihaknya melakukan pengembangan sampah menjadi pupuk organik bagi tanaman.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dengan tertatanya pengembangan TPA Bakunci Pelaihari, maka ada nilai tambah yang dihasilkan seperti, gas metan dan pupuk organik.
Dia berharap, dengan terjaganya kebersihan lingkungan, maka Kota Pelaihari dari hari ke hari semakin bersih,sejuk dan ramah lingkungan, bahkan pengelolaan sampah yang baik dapat menciptakan nilai ekonomis.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, pengembangan gas metan dari kotoran ternak sudah dilakukan beberap desa di Tanah Laut sebagai bahan bakar alternatif warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Uji coba gas metan dari sampah itu sudah dilakukan di beberapa rumah di kawasan sekitar TPA Bakunci Pelaihari," ucap Kepala Bidang Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum Tanah Laut Syahrudin, di Pelaihari, Minggu.
Menurut dia, apabila uji coba gas metan itu berhasil dikembangkan, maka ke depan terus ditambah jaringannya hingga ke rumah penduduk lainnya.
Dengan demikian, jelas dia, keberadaan sampah di TPA Bakunci Pelaihari, dapat memiliki manfaat bagi masyarakat, terutama terciptanya energi terbarukan berupa gas metan.
Dijelaskannya, gas metan yang saat ini dikembangkan di TPA Bakunci Pelaihari tersebut tersebut merupakan hasil dari pengolaan sampah organic maupun nonorganic yang sudah bertumpuk selama bertahun-tahun pada ke dalaman 4-4,5 meter.
Diutarakannya, selain pengembangan gas metan dari sampah, pihaknya melakukan pengembangan sampah menjadi pupuk organik bagi tanaman.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dengan tertatanya pengembangan TPA Bakunci Pelaihari, maka ada nilai tambah yang dihasilkan seperti, gas metan dan pupuk organik.
Dia berharap, dengan terjaganya kebersihan lingkungan, maka Kota Pelaihari dari hari ke hari semakin bersih,sejuk dan ramah lingkungan, bahkan pengelolaan sampah yang baik dapat menciptakan nilai ekonomis.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, pengembangan gas metan dari kotoran ternak sudah dilakukan beberap desa di Tanah Laut sebagai bahan bakar alternatif warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016