Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyatakan, daerahnya akan memperkuat fungsi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengurangi volume sampah terbuang ke tempat pembuangan akhir di Basirih.
Di sela kunjungannya ke TPST Komplek Kayu Bulan, Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Jumat, Ibnu Sina menyatakan, pemilahan maksimal harus dilakukan agar sampah yang dibuang ke TPA Basirih dari TPST semacam ini harus tinggal kurang 50 persennya saja lagi.
"Bahkan kalau bisa sampah yang dibuang ke TPA tinggal 20 persennya saja lagi, ini akan bisa memperpanjang ketahanan TPA Basirih," ujarnya.
Dia menyatakan, produksi sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPST besar potensinya untuk dipilah dengan baik, karena bernilai ekonomis dan bisa dijadikan pupuk organik, hingga yang benar-benar sampah saja lagi yang dibuang ke TPA.
"Jadi sampah yang dibuang ke TPA itu yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi, artinya tinggal sedikit saja lagi yang tersisa," bebernya.
Dia meminta, petugas pemilah sampah di TPST bisa melakukan pemanfaatan maksimal ini, agar fungsi-fungsi TPST bisa diperkuat mengatasi besarnya volume sampah yang sudah mencapai 600 ton perharinya.
"Kalau tidak dengan langkah memperkuat fungsi TPST ini, kafasitas TPA Basirih terancam penuh dalam beberapa tahun ini dengan meningkatnya terus sampah yang ditampung," ucapnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi mengungkapkan, salah satu TPST di ibu kota provinsi ini yang cukup besar fungsinya adalah TPST Sungai Andai ini, bahkan sering menjadi contoh pengelolaan TPST dari daerah lain.
"TPST Sungai Andai ini pertama di Banjarmasin, dan bisa berfungsi dengan baik karena didukung Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai pengelolanya," ungkap Hamdi.
Menurut Hamdi, masyarakat harus menyadari manfaat dan fungsi TPST ini dengan baik, yakni, dengan membantu melakukan pemilahan sampah lebih dulu sebelum diantar ke TPST, dipisah sampah kering dan basah.
"Sejauh ini Banjarmasin sudah memiliki sebanyak sebelas TPST yang tersebar di lima kecamatan, jadi harapannya ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Di sela kunjungannya ke TPST Komplek Kayu Bulan, Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Jumat, Ibnu Sina menyatakan, pemilahan maksimal harus dilakukan agar sampah yang dibuang ke TPA Basirih dari TPST semacam ini harus tinggal kurang 50 persennya saja lagi.
"Bahkan kalau bisa sampah yang dibuang ke TPA tinggal 20 persennya saja lagi, ini akan bisa memperpanjang ketahanan TPA Basirih," ujarnya.
Dia menyatakan, produksi sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPST besar potensinya untuk dipilah dengan baik, karena bernilai ekonomis dan bisa dijadikan pupuk organik, hingga yang benar-benar sampah saja lagi yang dibuang ke TPA.
"Jadi sampah yang dibuang ke TPA itu yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi, artinya tinggal sedikit saja lagi yang tersisa," bebernya.
Dia meminta, petugas pemilah sampah di TPST bisa melakukan pemanfaatan maksimal ini, agar fungsi-fungsi TPST bisa diperkuat mengatasi besarnya volume sampah yang sudah mencapai 600 ton perharinya.
"Kalau tidak dengan langkah memperkuat fungsi TPST ini, kafasitas TPA Basirih terancam penuh dalam beberapa tahun ini dengan meningkatnya terus sampah yang ditampung," ucapnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi mengungkapkan, salah satu TPST di ibu kota provinsi ini yang cukup besar fungsinya adalah TPST Sungai Andai ini, bahkan sering menjadi contoh pengelolaan TPST dari daerah lain.
"TPST Sungai Andai ini pertama di Banjarmasin, dan bisa berfungsi dengan baik karena didukung Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai pengelolanya," ungkap Hamdi.
Menurut Hamdi, masyarakat harus menyadari manfaat dan fungsi TPST ini dengan baik, yakni, dengan membantu melakukan pemilahan sampah lebih dulu sebelum diantar ke TPST, dipisah sampah kering dan basah.
"Sejauh ini Banjarmasin sudah memiliki sebanyak sebelas TPST yang tersebar di lima kecamatan, jadi harapannya ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016