Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bekerjasama dengan bank sampah induk setempat mengirim sebanyak 11,7 ton sampah plastik daur ulang ke pabrik biji plastik Surabaya, Jawa Timur.

Pengiriman besar sampah plastik daur ulang ke Kota Pahlawan tersebut dilepas langsung Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Direktur Bank Sampah Induk Baiman Kota Banjarmasin Fathurrahman di halaman Balaikota, Senin.

Menurut Wali Kota Banjarmasin, bahan plastik hasil daur ulang yang dikirim menggunakan truk kontainer ini merupakan pencacahan kumpulan plastik yang ada di bank sampah induk.

"Ini sebuah prestasi yang sangat menggembirakan dan mudah mudahan 11,7 ton plastik yang dikirim hari ini bisa memberikan sumbangsih untuk pengurangan sampah plastik di Banjarmasin," ucapnya.

Ibnu berharap, pengiriman bahan plastik terpilah dari Banjarmasin ke Surabaya itu bisa meningkatkan nilai sirkulasi ekonomi di kota ini, sehingga sampah plastik mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Dia memberikan semangat kepada 309 bank sampah yang ada di Kota Banjarmasin untuk mengumpulkan dan memilah sampah, khususnya sampah plastik agar mengurangi timbunan di Kota Banjarmasin.

"Moga ke depan daerah kita memiliki pabrik biji plastik seperti di Surabaya," tuturnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love sebelumnya mengatakan, dengan bantuan ratusan bank sampah, sekitar 26,7 persen sampah plastik dapat ditangani dengan baik.

Menurut dia, kebijakan strategi daerah Kota Banjarmasin untuk mengurangi sampah plastik pada sumbernya berjalan efektif bahkan jadi contoh daerah di Indonesia.

Yang menjadi contoh nyata adalah implementasi Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik bagi Ritel dan Toko Moderen.

"Ini sangat efektif mengurangi jutaan sampah kantong plastik yang setiap tahun jadi masalah lingkungan," tuturnya.

Sebab, lanjut Alive, produksi sampah di Kota Banjarmasin setiap hari mencapai 700 ton, sebagiannya sampah plastik yang membutuhkan waktu sangat lama terurai jika tertanam di bumi.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022