Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Sayed Jafar yang baru satu bulan menjabat `orang nomor satu` di Kotabaru, membangun `tol laut` dengan membuka pelayaran kapal fery Pulaulaut dengan Pulau Sebuku.
"KMF Stagen yang membuka pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku merupakan bentuk dukungan Pemkab Kotabaru dan pihak swasta terhadap program `Tol Laut` yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," kata Bupati di Kotabaru, Kamis.
Bupati berharap, dengan terbukanya pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku, arus transportasi penumpang, dan distribusi barang sembilan bahan pokok serta barang yang lainnya semakin lancar.
"Dengan demikian tidak ada lagi selisih harga `disparitas` tidak lagi mencolok. Sehingga harga barang kebutuhan sehari-hari di Pulau Sebuku lebih murah dari sebelumnya, hal itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat," tuturnya.
Direktur PT Pelayaran Benua Raya Khatulistiwa, H Sayed Andi Makmur Al Idrus, mengungkapkan, dengan beroperasinya KMF Stagen, yang melayani pelayaran dari Pulaulaut-Pulau Sebuku dan sebaliknya itu bisa mendorong percepatan pemerataan pembangunan di Kotabaru.
"Selama ini, masyarakat di Pulau Sebuku sudah sangat memimpikan adanya kapal fery yang bisa melayani pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku. Dan Alhamdulillah, bertepatan dengan hari ulang tahun Bupati Kotabaru H Sayed Jafar Al Idrus yang ke-54 (17 Maret) pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku dimulai," terang dia.
Dengan beroperasinya kapal fery penyeberangan Pulaulaut-Pulau Sebuku, juga diharapkan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi di dua pulau.
Sementara itu, KMF Stagen yang dibuat pada 2005 memiliki kapasitas penumpang sekitar 300 orang, dengan penumpang kendaraan roda empat sekitar 24 unit dan ratusan kendaraan roda dua.
Dengan jarak antara Pulaulaut dengan Pulau Sebuku sekitar 8 mil itu, KMF Stagen yang memiliki kapasitas kecepatan sekitar 4 knot-8 knot memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam pelayaran.
Untuk bongkar muat penumpang dan kendaraan, KMF Stagen akan menggunakan dermaga sandar Teluk Gosong, Pulaulaut, sementara di Pulau Sebuku menggunakan dermaga di areal perusahaan pertambangan bijih besi PT Sebuku Iron Lateritik Ores (SILO).
Manajer Operasional PT Sebuku Iron Lateritik Ores Sebuku, Henry Yulianto, mengungkapkan, untuk sementara ini kondisi dermaga di Sebuku masih biasa-biasa saja.
"Sebenarnya kita ingin membangun lebih baik dari kondisi saat ini, tetapi waktunya sudah mendesak sehingga masih biasa-biasa saja," ujar Henry saat berada di atas KMF Stagen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"KMF Stagen yang membuka pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku merupakan bentuk dukungan Pemkab Kotabaru dan pihak swasta terhadap program `Tol Laut` yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," kata Bupati di Kotabaru, Kamis.
Bupati berharap, dengan terbukanya pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku, arus transportasi penumpang, dan distribusi barang sembilan bahan pokok serta barang yang lainnya semakin lancar.
"Dengan demikian tidak ada lagi selisih harga `disparitas` tidak lagi mencolok. Sehingga harga barang kebutuhan sehari-hari di Pulau Sebuku lebih murah dari sebelumnya, hal itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat," tuturnya.
Direktur PT Pelayaran Benua Raya Khatulistiwa, H Sayed Andi Makmur Al Idrus, mengungkapkan, dengan beroperasinya KMF Stagen, yang melayani pelayaran dari Pulaulaut-Pulau Sebuku dan sebaliknya itu bisa mendorong percepatan pemerataan pembangunan di Kotabaru.
"Selama ini, masyarakat di Pulau Sebuku sudah sangat memimpikan adanya kapal fery yang bisa melayani pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku. Dan Alhamdulillah, bertepatan dengan hari ulang tahun Bupati Kotabaru H Sayed Jafar Al Idrus yang ke-54 (17 Maret) pelayaran Pulaulaut-Pulau Sebuku dimulai," terang dia.
Dengan beroperasinya kapal fery penyeberangan Pulaulaut-Pulau Sebuku, juga diharapkan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi di dua pulau.
Sementara itu, KMF Stagen yang dibuat pada 2005 memiliki kapasitas penumpang sekitar 300 orang, dengan penumpang kendaraan roda empat sekitar 24 unit dan ratusan kendaraan roda dua.
Dengan jarak antara Pulaulaut dengan Pulau Sebuku sekitar 8 mil itu, KMF Stagen yang memiliki kapasitas kecepatan sekitar 4 knot-8 knot memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam pelayaran.
Untuk bongkar muat penumpang dan kendaraan, KMF Stagen akan menggunakan dermaga sandar Teluk Gosong, Pulaulaut, sementara di Pulau Sebuku menggunakan dermaga di areal perusahaan pertambangan bijih besi PT Sebuku Iron Lateritik Ores (SILO).
Manajer Operasional PT Sebuku Iron Lateritik Ores Sebuku, Henry Yulianto, mengungkapkan, untuk sementara ini kondisi dermaga di Sebuku masih biasa-biasa saja.
"Sebenarnya kita ingin membangun lebih baik dari kondisi saat ini, tetapi waktunya sudah mendesak sehingga masih biasa-biasa saja," ujar Henry saat berada di atas KMF Stagen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016