Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan kembali menurunkan pasukan untuk mengamankan "Rumah Banjar" atau DPRD provinsi setempat dari pengunjukrasa, Rabu.

Aparat kepolisian sudah siap siaga mengamankan Rumah Banjar pukul 08.00 Wita. Pengunjukrasa kali ini dari kalangan buruh/pekerjaan yang mengatasnamakan Aliansi Pekerja Buruh Banua (PBB) Kalsel terdiri atas berbagai serikat pekerja.

Kekuatan pengamanan Rumah Banjar kali ini lebih besar dari sebelumnya karena berdasarkan surat Aliansi PBB tersebut mereka mengerahkan massa aksi berkisar antara 6.000 - 7.000 orang.
Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali amankan "Rumah Banjar" (Gedung DPRD provinsi setempat) dari pengunjukrasa, Rabu (22/9/22). (Syamsuddin Hasan)

Sedangkan materi unjuk rasa antara lain meminta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) Tahun 2023, turunkan harga kebutuhan pokok terutama pangan seiring kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Menghadapi pengunjukrasa tersebut, DPRD Kalsel mengundang sejumlah instansi terkait serta Pertamina dan Hiswanamigas provinsi setempat.

Sebelumnya beberapa kali unjuk rasa terkait masalah BBM kekuatan massa hanya ratusan orang dengan kegiatan aksi berjalan aman, tak menimbulkan anarkis.

Plt Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalsel Muhsmmad Jaini SE MAP berharap, unjuk rasa hari ini (22/9) juga berjanji aman, tidak menimbulkan anarkis.
Plt Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Jaini. (Syamsuddin Hasan)

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022