Wakil Bupati Tabalong H Mawardi meminta penyusunan rencana kerja pembangunan daerah tetap memperhatikan kebutuhan riil, bukan karena keinginan semata.
Hal ini disampaikan Mawardi saat membuka rapat koordinasi pertumbuhan ekonomi Kalsel yang diikuti seluruh kepala Bappeda se-Kalsel, Senin (29/8).
"Saya berharap ke depan program pembangunan harus sesuai kebutuhan riil sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Mawardi.
Dalam RKPD 2022 ini Kabupaten Tabalong memprioritaskan program pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan bidang kesehatan.
Selanjutnya melalui rapat koordinasi ini setiap kabupaten/kota bisa bersinergi dan memiliki visi dan misi searah dengan RKPD Provinsi Kalsel.
Rakor diisi dengan pemaparan dari Kepala BPS Provinsi Kalsel Yos Rusdiansyah terkait pengaruh isu global dan domestik dalam perekonomian Kalsel khususnya dan Indonesia umumnya.
Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen dan inflasi 4,4 persen, ungkap Yos, sudah cukup bagus namun sebaliknya kini pertumbuhan ekonimi global justru tidak baik.
"Dampaknya akan terjadi stagflasi dengan kondisi pertumbuhan yang lambat di tengah inflasi yang meningkat," jelasnya.
Selain itu perubahan iklim juga menjadi pemicu krisis pangan akan menurunnya produktivitas pertanian.
Baca juga: Bupati Tabalong buka Muswil III AMAN Kalsel
Baca juga: Dinas LH Tabalong gunakan DBH-DR bangun RTH
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Hal ini disampaikan Mawardi saat membuka rapat koordinasi pertumbuhan ekonomi Kalsel yang diikuti seluruh kepala Bappeda se-Kalsel, Senin (29/8).
"Saya berharap ke depan program pembangunan harus sesuai kebutuhan riil sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Mawardi.
Dalam RKPD 2022 ini Kabupaten Tabalong memprioritaskan program pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan bidang kesehatan.
Selanjutnya melalui rapat koordinasi ini setiap kabupaten/kota bisa bersinergi dan memiliki visi dan misi searah dengan RKPD Provinsi Kalsel.
Rakor diisi dengan pemaparan dari Kepala BPS Provinsi Kalsel Yos Rusdiansyah terkait pengaruh isu global dan domestik dalam perekonomian Kalsel khususnya dan Indonesia umumnya.
Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen dan inflasi 4,4 persen, ungkap Yos, sudah cukup bagus namun sebaliknya kini pertumbuhan ekonimi global justru tidak baik.
"Dampaknya akan terjadi stagflasi dengan kondisi pertumbuhan yang lambat di tengah inflasi yang meningkat," jelasnya.
Selain itu perubahan iklim juga menjadi pemicu krisis pangan akan menurunnya produktivitas pertanian.
Baca juga: Bupati Tabalong buka Muswil III AMAN Kalsel
Baca juga: Dinas LH Tabalong gunakan DBH-DR bangun RTH
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022