Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Jumlah investor Bursa Efek Indonesia Kalimantan Selatan berada diurutan ke-19 nasional dengan total investor sebanyak 3.357 orang.


Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Banjarmasin M. Wira Adi Brata di Banjarmasin Kamis mengatakan, Bursa Efek Indonesia mencatat, jumlah pemegang rekening saham nasional mencapai 534.005 per 29 Januari 2016.

Dari jumlah tersebut, investor Kalimantan Selatan (Kalsel) berada di  urutan 19 dengan jumlah 3.357 investor.

"Meski diurutan 19 nasional, namun jumlah investor kita masih jauh tertinggal dengan provinsi lain. Ke depan, kita harapkan semakin banyak masyarakat Kalsel yang dapat berinvestasi di  pasar modal," katanya

Berdasarkan area Kalimantan, Kalsel berada diurutan ke tiga setelah Kalimantan Timur (Kaltim), yang berada diurutan pertama dengan jumlah investor 6.087 dan Kalimantan Barat (Kalbar), urutan ke 2 dengan jumlah investor 5.817.

 Sementara Kalimantan Tengah (Kalteng) urutan ke 4 dengan jumlah investor 1.247 dan Kalimantan Utara (Kaltara), urutan ke 5 dengan 303 investor.

Menurut Wira, rata-rata imbal hasil dari investasi saham dalam lima tahun terakhir mencapai 17,76 persen per tahun.

Hal ini, tambah dia, dinilai menjadi instrument investasi yang memberikan tingkat keuntungan paling tinggi dibanding dengan instrumen investasi lain.

"Tingkat return (keuntungan) saham jauh lebih tinggi dibanding instrument investasi lain.Data ini kami tarik dari grafik IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) lima tahun terakhir," katanya.

Kalau diambil data dari saham-saham blue chip (unggulan), kata dia, nilai keuntungan investor bisa lebih tinggi lagi.

Namun, tambah Wira, tidak semua saham memberikan tingkat ke untungan tinggi, ada juga saham yang mengalami penurunan.

Sehingga, kata dia, investor harus jeli melihat perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek dan laporan keuangan yang baik.

"Dimana lihatnya?, data itu semua ada di BEI dan bisa diakses secara gratis," katanya.

BEI Kantor Perwakilan Banjarmasin menargetkan masyarakat Kalsel dapat memahami pentingnya berinvestasi sejak dini serta mengenali instrument investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Masyarakat, tambah dia, sebaiknya mulai menyisihkan dananya untuk menyiapkan bekal di masa akan datang. "Karena hanya dengan investasi kita dapat melindungi dana kita dari inflasi," katanya.

Membantu masyarakat agar lebih mengenal apa itu pasar modal, tambah dia, BEI akan membuka Sekolah Pasar Modal (SPM) dan SPM Syariah mulai Maret 2016 yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat Kalsel.

Kegiatan ini akan memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar pasar modal, bagaiman memulai berinvestasi, langkah-langkahnya sampai bagaimana memilih saham yang baik.




Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016