Marabahan ( Antaranews Kalsel) - Badan Ketahanan Pangan (DKP)Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, menyiapkan bibit padi untuk mengantisipasi terjadinya puso pada musim tanam tahun 2016.
"Sebagai daerah penyangga pangan, Kabupaten Batola berupaya meningkatkan produksi tanaman padi,apabila terjadinya puso pada musim tanam tahun 2016 kita telah siapkan bibit padi," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Batola Suwadi, di Marabahan, Senin.
Menurut dia, disiapkannya bibit padi tersebut , karena pada musim penghujan maupun musim kemarau padi petani di Batola sering terjadi puso.
Diutarakannya, bibit padi yang disiapkan Badan Ketahanan Pangan Batola untuk mengantisipasi puso tersebut adalah, bibit padi berusia pendek yang tahan terhadap kekurangan air saat musim kemarau.
Sedangkan cara lain digunakan untuk menghindari musim panceklik, jelas dia, dengan menanam bibit siap tanam, disertai penggunaan pupuk organik yang seimbang, sehingga bisa menahan air dan tanah.
Dijelaskannya, pada tahun 2016 diperkirakan keadaan alam di wilayah Provinsi Kalsel kurang harmoni, sehingga berpengaruh terhadap lahan persawahan seperti, tingkat keasaman tanahnya cukup tinggi.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Badan Ketahanan Pangan Batola menyarankan kepada para petani di Bumi Ijejela, saat menggarap lahan pertaniannya lebih baik menggunakan teknik tanpa olah tanam (TOT).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Sebagai daerah penyangga pangan, Kabupaten Batola berupaya meningkatkan produksi tanaman padi,apabila terjadinya puso pada musim tanam tahun 2016 kita telah siapkan bibit padi," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Batola Suwadi, di Marabahan, Senin.
Menurut dia, disiapkannya bibit padi tersebut , karena pada musim penghujan maupun musim kemarau padi petani di Batola sering terjadi puso.
Diutarakannya, bibit padi yang disiapkan Badan Ketahanan Pangan Batola untuk mengantisipasi puso tersebut adalah, bibit padi berusia pendek yang tahan terhadap kekurangan air saat musim kemarau.
Sedangkan cara lain digunakan untuk menghindari musim panceklik, jelas dia, dengan menanam bibit siap tanam, disertai penggunaan pupuk organik yang seimbang, sehingga bisa menahan air dan tanah.
Dijelaskannya, pada tahun 2016 diperkirakan keadaan alam di wilayah Provinsi Kalsel kurang harmoni, sehingga berpengaruh terhadap lahan persawahan seperti, tingkat keasaman tanahnya cukup tinggi.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Badan Ketahanan Pangan Batola menyarankan kepada para petani di Bumi Ijejela, saat menggarap lahan pertaniannya lebih baik menggunakan teknik tanpa olah tanam (TOT).
Kemudian, jelas dia, bila terjadi musim kemarau , maka 60 persen lahan persawahan di Kabupaten Batola kekurangan air, hal seperti ini harus diantisipasi agar tanama padi tetap tumbuh dengan baik.
"Tidak hanya persawahan saja mengalami kekurangan air, parit-parit juga kekeringan. Untuk tetap menyangga ketahanan pangan di Kabupaten Batola kita intens melakukan penyuluhan program produktifitas dan aksebilitas untuk para petani penggarap," demikian tegasnya.
"Tidak hanya persawahan saja mengalami kekurangan air, parit-parit juga kekeringan. Untuk tetap menyangga ketahanan pangan di Kabupaten Batola kita intens melakukan penyuluhan program produktifitas dan aksebilitas untuk para petani penggarap," demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016