Tuan Guru Haji Abdul Syukur Al Hamidy berpendapat, pikiran dan hati memang peran dalam kehidupan manusia.

Pendapat atau peringatan itu saat tausyiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah shalat Subuh Ahad (7/8/22).

Ia menerangkan, pikiran yang dekat dengan Allah akan membuat hati tenang dan hati yang tenang juga pikiran tentang.

"Kalau pikiran dan hati tenang kehidupan seseorang atau orang tersebut tidak merasa 'galau' (kacau)," ujar keluaran Madrasah Darul Ulum Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) itu.

"Dengan pikiran dan hati yang tenang juga akan berdampak pada pengendalian nafsu antara lain tidak akan mengikuti perkembangan zaman, kecuali batas kemampuan atau akan melakukan sesuatu yang terlarang," lanjutnya.

Namun seseorang yang asyik kedekatan pikiran dengan Allah, lanjut mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, kebiasaannya sulit berkonsentrasi terhadap orang lain.

Ia mencontohkan Syekh Siti Jenar di Indonesia yang kurang serasi dengan Wali Sanga (Songo), dan H Abdul Hamid Ambulung yang sulit berkomunikasi dengan orang-orang Kerajaan Banjar tempo dulu.

"Sikap seperti Syekh Siti Jenar dan Abdul Hamid Ambulung itu terkesan negatif bagi yang tidak memahi. Padahal beliau-beliau itu karena pikiran yang asyik kedekatan dengan Allah," demikian Abdu Syukur.

Tuan Guru kelahiran "kota dodol" Kandangan atau "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin" HSS itu mengisi pengajian rutin di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya subuh Ahad awal pekan tiap bulan.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022