Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Zainal A Husni mengapresiasi kreatifitas penanganan siring sungai dengan cara memasang beton berlubang ke tanah yang didalamnya ditanami bibit penghijauan berupa tanaman galam.


"Bagus kreatifitas Dinas Sumberdaya Air dan Drainase membangun siring sungai pada 2017, yakni, tidak lagi cor beton, tapi pipa beton yang ditanam berdiri, lalu ditanami pohon galam sebagai penghijauannya," ujar politisi PKB itu di gedung dewan, Selasa.

Adanya langkah kedepan pembangunan siring ini diketahui pihaknya saat melakukan kunjungan ke kantor Dinas Sumberdaya Air dan Drainase Kota Banjarmasin di Jalan Brigjen Hasan Basri, Selasa, dalam rangka silaturrahmi dan meminta persentasi program kerja tahun ini.

Menurut dia, harus ada langkah kreatif seperti ini dalam pembangunan kota, di mana pemerintah daerah harus bisa melakukan normalisasi sungai sekaligus penghijauan di dalamnya, hingga kelestarian dapat terus terjaga.

"Sebagaimana rencananya pembangunan siring sungai di daerah Simpang Limau, Sungai Lulut, Banjarmasin Timur itu, kita anggap kreatif yang ramah lingkungan," tutur anggota komisi III itu.

Dari penjelasan pihak Dinas Sumberdaya Air dan Drainase, beber Zainal, kedua sisi sungai akan dibangun siring dengan penghijauan pohon galam yang memagarinya, ini akan terlihat luar biasa indah.

"Dan kekuatan siring sungai dengan cara ini dipastikan akan lebih baik, sebab akar pohon galam itu akan menyatu, lagian pohon galam memang pohon yang tumbuhnya di tanah gambut," paparnya.

Dia menganggap, pembangunan siring sungai yang dilakukan pemerintah daerah selama ini sudah sangat ada kemajuannya, yakni, bisa dilihat siring sungai Martapura di jalan Piare Tendean dan Sudirman, juga RE Martadina.

"Di mana siring sungai itu terasa rindang dengan keberadaan penghijauan taman dan pohonnya, hingga menjadi tempat wisata yang bagus," ujarnya.

Sebagai ibu kota yang dijuluki Kota Seribu Sungai, ucap Zainal, warga Banjarmasin perlu arif menjaga kekayaan alamnya ini, utamanya kekayaan sungai di daerah ini, tidak dirusak, dicemari, dan ditutup.

"Sebab imbasnya bisa menimbulkan bencana banjir nantinya," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016