Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan merespon angka kenaikan harian kasus COVID-19 dengan menguatkan pelaksanaan kembali 3T, yakni testing, tracking dan treatment.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Dr Diauddin di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan pihaknya melalui surat edaran sudah meminta kabupaten dan kota supaya menguatkan kembali 3T, yaitu berupa tindakan tes (testing), penelusuran kontak erat (tracking) dan tindak lanjut berupa perawatan bagi penderita COVID-19 (treatment).

"Mengoptimalkan tracking  pada kasus-kasus terkonfirmasi positif dan kontak erat untuk mencegah penularan," ujarnya.

Selain itu, kata Diauddin, meningkatkan capaian vaksinasi, khususnya dosis kedua dan ketiga atau booster.

Ia mengakui data vaksinasi saat ini untuk booster capaiannya masih di bawah 25 persen dari target hampir 4 juta.

Sedangkan capaian target vaksinasi dosis dua sudah di atas 75 persen mencakup jumlah sasaran di 13 kabupaten/kota di provinsi ini.

Diauddin menduga naiknya kasus COVID-19 di provinsinya belakangan ini, karena masuknya varian baru COVID-19. Meski kepastian itu masih menunggu hasil sampel yang pihaknya kirim ke pusat.

"Soalnya gejala yang terpapar COVID-19 ringan, mayoritas tidak dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dari Data Dinkes Kalsel hingga Rabu ini, kasus aktif COVID-19 sebanyak 578 orang. Total kasus COVID-19 di Kalsel selama pandemi ini sebanyak 85.254 kasus.

Sementara itu, kesembuhan sebanyak 82.087 orang dan meninggal dunia sebanyak 2.547 orang.

Baca juga: Dinkes Kalsel: 600 ribu lebih warga sudah suntik vaksinasi booster
Baca juga: Banjarbaru percepat vaksinasi booster, sasar ASN dan siswa
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022