Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan H Tarmizi Abdul Karim mengungkapkan, pemerintah provinsinya bermaksud membangun "intake" air berkapasitas 1.500 liter/detik, untuk penyediaan kebutuhan air beku bagi penduduk setempat.

Ia mengungkapkan itu menjawab Fraski Partai Demokrat DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) atas pemandangan umum terhadap Raperda irigasi pada rapat paripurna lembaga lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut yang dipimpin Wakil Ketuanya H Hamsyuri di Banjarmasin, Kamis.

"Rencana pembangunan intake tersebut di kawasan waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar, Kalsel, " ungkapnya yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekertariat Daerah Provinsi (Setdaprov) setempat Haris Karno.

Pembangunan intake tersebut sebagai rintisan untuk penyediaan/ pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat "Banjarbakula" yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).

Sebelumnya Fraksu Partai Demokrat DPRD Kalsel dalam pemandangan umum atas Raperda irigasi mempertanyakan, apakah pengaturan irigasi termasuk untuk pemenuhan persediaan air baku perusahaan daerah air minum (PDAM) guna kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat.

Pasalnya menurut Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalsel, persoalan persediaan air bersih merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat, terlebih pada saat kemarau panjangan, sehingga air bernilai ekonomis.

Sementara irigasi waduk Riam Kanan tidak bisa sepenuhnya menjadi andalan untuk penyediaan kebutuhan air bersih bagi PDAM buat masyarakat, tapi juga guna memenuhi fungsi lain.

Karena rancang bangun waduk Riam Kanan tahun 1970-an itu untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) dan air limbahnya bisa buat kegiatan pertanian dalam pengertian luas yaitu mencakup subsektor perikanan, tanaman pangan dan peternakan.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016