Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan dalam seminggu bisa melakukan imunisasi kepada lebih 400 ribu balita saat kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan polio pada 8-15 Maret 2016.
"Kalau persisnya itu target yang harus kita capai melakukan imunisasi polio bagi balita nantinya itu sebanyak 406.995 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Achmad Rudiansjah, Kamis.
Untuk mencapai target itu dalam seminggu selesai, papar dia, maka digerakkanlah seluruh unsur kesehatan di daerah, baik tenaga bidan, perawat, dan ahli gizi, juga puskesmas untuk mensosialisasikannya langsung ke masyarakat.
"Jadi semua tim kesehatan di daerah harus bergerak aktif, hingga semua masyarakat mengetahuinya, dan membawa balitanya untuk diimunisasi," ucapnya.
Rudiansjah mengungkapkan, untuk kegiatan PIN dan polio bagi balita di 13 kabupaten/kota provinsi ini, akan disediakan vaksin sebanyak 22.500 vial, di mana distribusinya dari pemerintah pusat.
"Intinya kita sudah sangat siap melaksanakan kegiatan ini, dan kita optimis bisa berjalan lancar dan sukses," ujarnya.
Diutarakan Rudiansjah, PIN dan polio akan dilaksanakan bagi balita yang berumur 0-59 bulan, di mana terdata di daerah ini balita seumuran itu sebanyak 400 ribu lebih.
"Sebenarnya Indonesia telah mendapat sertifikat bebas polio, namun Negara tetangga masih belum bebas sehingga untuk menghindari penularan virus tersebut, maka dilakukan imunisasi polio ini," terangnya.
Ditambahkan Kabid Pencegahan penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kalsel, Benny Rahmadi, dalam rangka PIN Polio tersebut, pihaknya telah mengeluarkan edaran kepada kabupaten/kota untuk serentak melakukan imunisasi polio pada balita yang menjadi sasaran PIN Polio tahun ini.
Menurut dia, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk PIN Polio tersebut yang dibutuhkan mencapai 22.594 vial, terbanyak di Kabupaten Tanah Laut mencapai 3.702 vial, kemudian Kabupaten Banjar 3.025 vial dan Banjarmasin 2.213 vial.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kalau persisnya itu target yang harus kita capai melakukan imunisasi polio bagi balita nantinya itu sebanyak 406.995 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Achmad Rudiansjah, Kamis.
Untuk mencapai target itu dalam seminggu selesai, papar dia, maka digerakkanlah seluruh unsur kesehatan di daerah, baik tenaga bidan, perawat, dan ahli gizi, juga puskesmas untuk mensosialisasikannya langsung ke masyarakat.
"Jadi semua tim kesehatan di daerah harus bergerak aktif, hingga semua masyarakat mengetahuinya, dan membawa balitanya untuk diimunisasi," ucapnya.
Rudiansjah mengungkapkan, untuk kegiatan PIN dan polio bagi balita di 13 kabupaten/kota provinsi ini, akan disediakan vaksin sebanyak 22.500 vial, di mana distribusinya dari pemerintah pusat.
"Intinya kita sudah sangat siap melaksanakan kegiatan ini, dan kita optimis bisa berjalan lancar dan sukses," ujarnya.
Diutarakan Rudiansjah, PIN dan polio akan dilaksanakan bagi balita yang berumur 0-59 bulan, di mana terdata di daerah ini balita seumuran itu sebanyak 400 ribu lebih.
"Sebenarnya Indonesia telah mendapat sertifikat bebas polio, namun Negara tetangga masih belum bebas sehingga untuk menghindari penularan virus tersebut, maka dilakukan imunisasi polio ini," terangnya.
Ditambahkan Kabid Pencegahan penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kalsel, Benny Rahmadi, dalam rangka PIN Polio tersebut, pihaknya telah mengeluarkan edaran kepada kabupaten/kota untuk serentak melakukan imunisasi polio pada balita yang menjadi sasaran PIN Polio tahun ini.
Menurut dia, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk PIN Polio tersebut yang dibutuhkan mencapai 22.594 vial, terbanyak di Kabupaten Tanah Laut mencapai 3.702 vial, kemudian Kabupaten Banjar 3.025 vial dan Banjarmasin 2.213 vial.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016