Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) HSS melakukan rapat koordinasi dalam kerangka pemetaan stunting, di Aula Rakat Mufakat Sekretariat Daerah Kabupaten HSS.
Wakil Bupati (Wabup) HSS, Syamsuri Arsyad, di Kandangan mengatakan pemetaan atau road map persoalan stunting ini menjadi hal yang sangat penting.
"Agar apa yang dilakukan benar-benar tepat sasaran, tepat waktu dan kerja dalam melakukan penanganan stunting di Kabupaten HSS," kata wabup yang juga Ketua TPPS, Selasa (28/6) kemarin.
Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan langkah yang pertama dalam pemetaan penanganan stunting ini dengan memastikan data nama dan alamat anak yang mengalami stunting, baru kemudian di lakukan intervensi penanganan.
Baca juga: Wabup HSS buka verifikasi lapangan kinerja penurunan stunting
Dijelaskan dia, intervensi ini akan melihat persoalan yang mendasarinya, kalau keluarganya tidak memiliki sanitasi yang bagus maka akan segera dilengkapi, tidak harus bicara anggaran melainkan kerja cepat di lapangan.
Ini tinggal menunggu data, dihitung berapa biaya membikin wc. Dengan dua perlakuan, ada wc di air dengan menggunakan teknologi tepat guna dan wc yang biasa di darat, dan pihaknya meminta dukungan semua pihak untuk bisa membantu.
Untuk masalah pemenuhan gizi, format pemenuhan gizi ini akan dilaksanakan dengan melalui anggaran yang ada pada Dinas Kesehatan kemudian bisa juga di kawal menggunakan data bantuan langsung tunai dari Kementerian Sosial.
“Salah satu dana bantuan itu kan diperuntukkan kepentingan anak, agar uang yang didapat betul-betul digunakan untuk anak maka akan kita siapkan Toko Tani Indonesia (TTI) yang akan dikoordinasi oleh Dinas Ketahanan Pangan,” katanya.
Baca juga: Baznas HSS programkan pendampingan ibu hamil cegah stunting
Menurut dia, persoalan stunting ini tidak hanya dialami oleh orang yang tidak mampu, dan selama ini ada juga ditemukan dari keluarga yang dianggap mampu.
Di sini peran penyuluh untuk melakukan pendekatan dengan keluarga tentang bagaimana pola hidup sehat, pola makan di rumah agar anak yang statusnya stunting bisa bergeser jadi tidak stunting dengan pola makan yang lebih baik.
"Kata kunci penanganan stunting ini adalah kolaborasi bersama dalam penanganan, juga perubahan perilaku keluarga untuk bisa hidup sehat," katanya.
Rapat koordinasi dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK HSS, Hj. Isnaniah Achmad Fikry, dan Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK, Srie Astuti Syamsuri Arsyad, serta pengurus dan para kepala OPD yang tergabung dalam TPPS HSS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Wakil Bupati (Wabup) HSS, Syamsuri Arsyad, di Kandangan mengatakan pemetaan atau road map persoalan stunting ini menjadi hal yang sangat penting.
"Agar apa yang dilakukan benar-benar tepat sasaran, tepat waktu dan kerja dalam melakukan penanganan stunting di Kabupaten HSS," kata wabup yang juga Ketua TPPS, Selasa (28/6) kemarin.
Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan langkah yang pertama dalam pemetaan penanganan stunting ini dengan memastikan data nama dan alamat anak yang mengalami stunting, baru kemudian di lakukan intervensi penanganan.
Baca juga: Wabup HSS buka verifikasi lapangan kinerja penurunan stunting
Dijelaskan dia, intervensi ini akan melihat persoalan yang mendasarinya, kalau keluarganya tidak memiliki sanitasi yang bagus maka akan segera dilengkapi, tidak harus bicara anggaran melainkan kerja cepat di lapangan.
Ini tinggal menunggu data, dihitung berapa biaya membikin wc. Dengan dua perlakuan, ada wc di air dengan menggunakan teknologi tepat guna dan wc yang biasa di darat, dan pihaknya meminta dukungan semua pihak untuk bisa membantu.
Untuk masalah pemenuhan gizi, format pemenuhan gizi ini akan dilaksanakan dengan melalui anggaran yang ada pada Dinas Kesehatan kemudian bisa juga di kawal menggunakan data bantuan langsung tunai dari Kementerian Sosial.
“Salah satu dana bantuan itu kan diperuntukkan kepentingan anak, agar uang yang didapat betul-betul digunakan untuk anak maka akan kita siapkan Toko Tani Indonesia (TTI) yang akan dikoordinasi oleh Dinas Ketahanan Pangan,” katanya.
Baca juga: Baznas HSS programkan pendampingan ibu hamil cegah stunting
Menurut dia, persoalan stunting ini tidak hanya dialami oleh orang yang tidak mampu, dan selama ini ada juga ditemukan dari keluarga yang dianggap mampu.
Di sini peran penyuluh untuk melakukan pendekatan dengan keluarga tentang bagaimana pola hidup sehat, pola makan di rumah agar anak yang statusnya stunting bisa bergeser jadi tidak stunting dengan pola makan yang lebih baik.
"Kata kunci penanganan stunting ini adalah kolaborasi bersama dalam penanganan, juga perubahan perilaku keluarga untuk bisa hidup sehat," katanya.
Rapat koordinasi dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK HSS, Hj. Isnaniah Achmad Fikry, dan Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK, Srie Astuti Syamsuri Arsyad, serta pengurus dan para kepala OPD yang tergabung dalam TPPS HSS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022