Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah berlakukan pemadaman bergilir terhadap seluruh pelanggan yang tersebar pada dua provinsi bertetangga itu.

General Manager PT PLN (Persero) Kalselteng Purnomo di Banjarbaru, Jumat, mengatakan pemadaman diberlakukan bertahap sejak 31 Januari hingga bulan Juni 2016.

"Tahap pertama perbaikan PLTU Asam-Asam unit 3 sehingga dilakukan pemadaman bergiliran dijadwalkan sejak tanggal 31 Januari hingga 10 Februari 2016," ujarnya.

Ia mengatakan, perbaikan terhadap PLTU Asam-Asam unit 3 menyebabkan Sistem Kelistrikan Barito mengalami kekurangan daya listrik 65 Mega Watt (MW) sehingga dilakukan pemadaman.

"Pemeliharaan PLTU Asam-Asam unit 3 merupakan kelanjutan proses pemeliharaan yang dilaksanakan pada November 2015 untuk menjaga mesin tetap prima," ungkapnya.

Disebutkan, setelah perbaikan PLTU Asam-Asam unit 3 selesai dilanjutkan pemeliharaan Excess Power PLTU MSW yang dibeli PLN dari satu perusahaan pertambangan di Kalsel.

Pemeliharaan tahap kedua tersebut membuat PLN kehilangan daya listrik sebesar 40 MW dilanjutkan tahap ketiga pemeliharaan PLTU Asam-Asam unit 4 dengan daya 65 MW.

"Tahap terakhir yakni pemeliharaan PLTU unit 1 dengan daya listrik 65 MW dan keseluruhan proses pemeliharaan pembangkit berakhir hingga bulan Juni 2016," ucapnya.

Menurut dia, pemeliharaan yang dilakukan PLN terhadap pembangkit listrik merupakan kegiatan rutin yang bertujuan menjaga keandalan dan meminimalisir kerusakan.

"Pemeliharaan yang dilakukan saat ini tidak bisa ditunda lagi karena jam operasional mesin sudah terlewati dan kami berharap masyarakat Kalsel dan Kalteng memakluminya," ujar dia.

Dikatakan, pihaknya mengimbau pelanggan menghemat pemakaian listrik sehingga bisa mengurangi pemadaman yang dilakukan karena adanya pemeliharaan pembangkit.

"Jumlah pelanggan PLN mencapai 1,4 juta, jika menghemat listrik 50 watt maka total tenaga listrik yang dihemat 70 MW sehingga bisa mengurangi pemadaman," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016