Kelompok anak yang suka bermain di sungai dan sering menghadang lajunya klotok (perahu bermesin) dinilai sangat mengganggu wisata susur sungai yang belakangan digalakkan pemerintah Kota Banjarmasin.
Juragan klotok, Usai, kepada Antara Kalsel, Kamis mengaku banyaknya kelompok anak yang suka bermain di sungai, dan mengcegat perahu atau klotok kemudian tak jarang bergelantungan di alat transportasi tersebut sangat mengganggu.
"Mereka suka menghadang lajunya klotok, dan jika mereka berhasil mengelak dari tertabrak klotok, mereka bangga dan kegirangan, kemudian mereka bergelantungan di klotok," kata Usai.
Padahal jika anak tersebut mendapat kecelakaan akibat kelakuan mereka sendiri maka pihak juragan klotoklah yang disalahkan, tambahnya seraya menyebutkan perihal tersebut seringkali sudah dikeluhkan baik kepada pemerintah maupun kepada tokoh masyarakat.
Bahkan, kata usai, yang merupakan ketua peguyuban klotok di objek wisata Menara Pandang, pihaknya sudah mendatangi para ketua RT di kawasan alur sungai yang sering dilalui wisata susur sungai itu, agar memperingatan warganya, khsusnya anak-anak, supaya tidak mengganggu wisata susur sungai.
Seperti alur Sungai Kuin antara Pasar Lama hingga ke Makam Pangeran Suriansyah, sudah didatangi para ketua RT nya, tetapi hal tersebut juga tidak mengurangi kegiatan mereka, karena menurut Ketua RT mereka sulit melarang lantaran biasanya anak anak tersebut bukan dari warganya, warga lain kemudian berada di kawasan RT mereka.
Pihak juragan klotok berharap ada penertiban kegiatan kelompok anak-anak di alur wisata sungai tersebut, sebab jelas itu akan menghambat wisata yang sudah digalakkan, apalagi para anak tersebut juga tak segan segan meminta uang receh ke pengunjung susur sungai.
Konon usaha anak anak meminta uang receh seringkali dikasih oleh pengunjung sehingga mereka ketagihan, bahkan mungkin dinilai sebagai mata pencarian oleh anak-anak tersebut, apalagi jika berada di kawasan makam Pangeran Suriansyah biasanya penziarah suka bersedekah ke mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Juragan klotok, Usai, kepada Antara Kalsel, Kamis mengaku banyaknya kelompok anak yang suka bermain di sungai, dan mengcegat perahu atau klotok kemudian tak jarang bergelantungan di alat transportasi tersebut sangat mengganggu.
"Mereka suka menghadang lajunya klotok, dan jika mereka berhasil mengelak dari tertabrak klotok, mereka bangga dan kegirangan, kemudian mereka bergelantungan di klotok," kata Usai.
Padahal jika anak tersebut mendapat kecelakaan akibat kelakuan mereka sendiri maka pihak juragan klotoklah yang disalahkan, tambahnya seraya menyebutkan perihal tersebut seringkali sudah dikeluhkan baik kepada pemerintah maupun kepada tokoh masyarakat.
Bahkan, kata usai, yang merupakan ketua peguyuban klotok di objek wisata Menara Pandang, pihaknya sudah mendatangi para ketua RT di kawasan alur sungai yang sering dilalui wisata susur sungai itu, agar memperingatan warganya, khsusnya anak-anak, supaya tidak mengganggu wisata susur sungai.
Seperti alur Sungai Kuin antara Pasar Lama hingga ke Makam Pangeran Suriansyah, sudah didatangi para ketua RT nya, tetapi hal tersebut juga tidak mengurangi kegiatan mereka, karena menurut Ketua RT mereka sulit melarang lantaran biasanya anak anak tersebut bukan dari warganya, warga lain kemudian berada di kawasan RT mereka.
Pihak juragan klotok berharap ada penertiban kegiatan kelompok anak-anak di alur wisata sungai tersebut, sebab jelas itu akan menghambat wisata yang sudah digalakkan, apalagi para anak tersebut juga tak segan segan meminta uang receh ke pengunjung susur sungai.
Konon usaha anak anak meminta uang receh seringkali dikasih oleh pengunjung sehingga mereka ketagihan, bahkan mungkin dinilai sebagai mata pencarian oleh anak-anak tersebut, apalagi jika berada di kawasan makam Pangeran Suriansyah biasanya penziarah suka bersedekah ke mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022