Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjarmasin Khairil Anwar mengungkapkan, tidak ada satu pun atau nihil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mampu menyerap anggaran pada 2015 lalu.

Sehingga, kata dia, di Balaikota Banjarmasin, Kamis, serapan anggaran secara keseluruhan pada APBD tahun 2015 yang besarannya Rp1,6 triliun hanya terealisasi berkisar 86,72 persen.

Dia pun mengungkapkan, hanya sebanyak 10 SKPD di pemerintahan ini yang bisa menyerap alokasi anggarannya di atas 90 persen, yang lainnya belum bisa maksimal.

Diutarakan dia, dari 10 SKPD yang penyerapan anggarannya cukup baik itu adalah lima kecamatan, yakni, Kecamatan Banjarmasin Timur dengan anggaran sebesar Rp5,14 niliar dari Rp5,294 miliar atau terealisasi sekitar 97,17 persen.

Kemudian, lanjut Khairil, Kecamatan Banjarmasin Barat sebesar Rp5,658 miliar dari Rp5,839 miliar atau terealisasi sekitar 96,91 persen. Kecamatan Banjarmasin Selatan dengan anggaran sebesar Rp7,747 miliar dari Rp8,155 miliar atau terealisasi sekitar 94,99 persen.

Kemudian, terus dia, Kecamatan Banjarmasin Utara sebesar Rp5,546 miliar dari Rp5,912 miliar atau terealisasi sekitar 93,81 persen. Serta Kecamatan Banjarmasin Tengah sebesar Rp7,44 miliar dari Rp8,079 miliar atau terealisasi sekitar 92,14 persen.

Untuk tingkat Dinas, ujar Khairil, yang mampu menyerap anggaran di atas 90 persen hanya Dinas Pertanian dan Perikanan sebesar Rp14,241 miliar dari Rp15, 158 miliar atau terealisasi sekitar 93, 95 persen.

Selain itu, beber dia lagi, Badan Lingkungan Hidup (BLHD) sebesar Rp3,108 miliar dari Rp3,34 miliar atau terealisasi Rp93,22 persen, Dinas Bina Marga sebesar Rp142,925 miliar dari Rp154,567 miliar atau terealisasi sekitar 92,47 persen.

"Demikian juga Dinas Sumber Daya Air dan Drainase mampu pula menyerap anggaran Rp61,321 miliar dari Rp66,536 miliar atau teralisasi sekitar 92,16 persen," tuturnya.

Menurut Khairil, pada tahun lalu realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp759 niliar dari pagu anggaran sebesar Rp902 miliar. Adapun realisasi meliputi belanja langsung Rp703 miliar atau sekitar 83,62 persen.

Yang lainnya, kata Khairil adalah realisasi belanja hibah Rp43.02 miliar atau 95,3 persen dan penyaluran bantuan social Rp3,958 miliar atau 62,6 persen, belanja bantuan keuangan kepada propinsi/kabupaten dan lain-lain sebesar Rp9,35 miliar atau 99 persen.

"Dari catatan singkat serapan APBD tahun lalu ini, kita harap di tahun ini dengan kepemimpinan baru nantinya akan bisa lebih baik lagi, begitu juga pendapatan asli daerah (PAD) lebih besar lagi," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016