"Semoga harapan Pemerintah Kabupaten Balangan mengurangi stunting bisa tercapai," ungkap salah satu fasilitator Kecamatan Halong, Rupinisi.
Rupinisi menjadi salah satu peserta pelatihan penurunan Stunting yang diselenggarakan Adaro Group bersama Pemkab Balangan 11sampai 14 Mei 2022. Melalui pelatihan ini Rupinisi bersama kader kesehatan lainnya bisa belajar mengayomi masyarakat dan siap melawan stunting di Kabupaten Balangan.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah dan Adaro group yang telah memberikan pelatihan ini, ” ungkapnya.
Kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Khususnya di 28 desa sasaran yang tersebar di Kabupaten Balangan dan selaras dengan program nasional.
Selama empat hari pelatihan, sekitar 80 peserta sebagai Pelaku Program Penurunan Stunting diberikan pemahaman soal stunting dan strategi penanganannya serta ilmu dasar tentang intervensi spesifik dan sensitif untuk penanganan ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan Baduta stunting.
Selain itu mereka diajarkan soal teknik fasilitasi, komunikasi dan monitoring pada keluarga sasaran hingga turun ke lapangan untuk langsung mempraktekkan materi yang diberikan.
Dalam praktek di lapangan peserta menghadapi tantangan dalam proses penyampaian kepada masyarakat karena mereka belum tahu cara komunikasi, pendekatan dan juga ilmu yang cukup.
Namun setelah mengikuti pelatihan ini, peserta banyak mendapat ilmu dan wawasan baru serta mengetahui cara melakukan sosialisasi stunting kepada masyarakat.
“Pasca pelatihan kami merasa lebih percaya diri dan mengerti soal stunting sehingga penyampaian kepada masyarakat juga dirasa lebih baik dari segi komunikasi dan tata caranya," tutur Rupinisi.
Dalam pelatihan ini, Adaro Group terdiri dari PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, PT Saptaindra Sejati dan Yayasan Adaro Bangun Negeri menggandeng Medha Parahita Indonesia sebagai konsultan.
Untuk mendukung program penurunan stunting Balangan Coal memberikan pelatihan peningkatkan kapasitas para kader kesehatan di desa dalam kapasitasnya mendampingi ibu-ibu hamil dan bayi yang berumur 1.000 HPK yang terindikasi stunting,
"Dengan peningkatan fungsi Kader serta merubah pola hidup masyarakat diharapkan dapat enurunkan angka stunting di Kabupaten Balangan,dan di Indonesia Umumnya," ungkap CSR & Comrel Section Head Balangan Coal, Nico Seniar.
Pihak konsultan pendampingpun pun sangat optimis tujuan kegiatan tersebut akan tercapai. “Kami amati dalam pelatihan, peserta sangat aktif, antusias dan banyak perubahan pola pikir," ungkap Budi Purwanto,
Ketua Medha Parahita Indonesia. Ia juga menyampaikan dengan pendampingan kepada peserta dan dukungan dari pihak kecamatan dan kabupaten, ke depannya akan terwujud impian bersama yaitu Balangan Lawan Stunting (BALANTING).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Rupinisi menjadi salah satu peserta pelatihan penurunan Stunting yang diselenggarakan Adaro Group bersama Pemkab Balangan 11sampai 14 Mei 2022. Melalui pelatihan ini Rupinisi bersama kader kesehatan lainnya bisa belajar mengayomi masyarakat dan siap melawan stunting di Kabupaten Balangan.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah dan Adaro group yang telah memberikan pelatihan ini, ” ungkapnya.
Kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Khususnya di 28 desa sasaran yang tersebar di Kabupaten Balangan dan selaras dengan program nasional.
Selama empat hari pelatihan, sekitar 80 peserta sebagai Pelaku Program Penurunan Stunting diberikan pemahaman soal stunting dan strategi penanganannya serta ilmu dasar tentang intervensi spesifik dan sensitif untuk penanganan ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan Baduta stunting.
Selain itu mereka diajarkan soal teknik fasilitasi, komunikasi dan monitoring pada keluarga sasaran hingga turun ke lapangan untuk langsung mempraktekkan materi yang diberikan.
Dalam praktek di lapangan peserta menghadapi tantangan dalam proses penyampaian kepada masyarakat karena mereka belum tahu cara komunikasi, pendekatan dan juga ilmu yang cukup.
Namun setelah mengikuti pelatihan ini, peserta banyak mendapat ilmu dan wawasan baru serta mengetahui cara melakukan sosialisasi stunting kepada masyarakat.
“Pasca pelatihan kami merasa lebih percaya diri dan mengerti soal stunting sehingga penyampaian kepada masyarakat juga dirasa lebih baik dari segi komunikasi dan tata caranya," tutur Rupinisi.
Dalam pelatihan ini, Adaro Group terdiri dari PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, PT Saptaindra Sejati dan Yayasan Adaro Bangun Negeri menggandeng Medha Parahita Indonesia sebagai konsultan.
Untuk mendukung program penurunan stunting Balangan Coal memberikan pelatihan peningkatkan kapasitas para kader kesehatan di desa dalam kapasitasnya mendampingi ibu-ibu hamil dan bayi yang berumur 1.000 HPK yang terindikasi stunting,
"Dengan peningkatan fungsi Kader serta merubah pola hidup masyarakat diharapkan dapat enurunkan angka stunting di Kabupaten Balangan,dan di Indonesia Umumnya," ungkap CSR & Comrel Section Head Balangan Coal, Nico Seniar.
Pihak konsultan pendampingpun pun sangat optimis tujuan kegiatan tersebut akan tercapai. “Kami amati dalam pelatihan, peserta sangat aktif, antusias dan banyak perubahan pola pikir," ungkap Budi Purwanto,
Ketua Medha Parahita Indonesia. Ia juga menyampaikan dengan pendampingan kepada peserta dan dukungan dari pihak kecamatan dan kabupaten, ke depannya akan terwujud impian bersama yaitu Balangan Lawan Stunting (BALANTING).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022