Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan akan merekrut kader pangan ditiap kabupaten/kota dengan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan setempat.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan masyarakat yang sehat melalui konsumsi pangan yang sehat, beragam, berimbang dan aman, perlu partisipasi masyarakat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Fakhruddin di Amuntai, Jum'at (27/5)
Fakhruddin mengatakan, melalui rekrutmen kader pangan menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah untuk mengedukasi masyarakat untuk merubah pola makan memenuhi kriteria pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Para calon kader pangan yang direkrut dari kader posyandu dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan B2SA.
Kegiatan bimbingan teknis pun dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel di Gedung Aneka Guna Jalan Suwardi Sumarta Amuntai pekan ini yang diikuti sebanyak 30 peserta kader posyandu dan dihadiri langsung Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Faturrahman.
'Kita sengaja mengundang kader posyandu agar bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dan dalam upaya menurunkan kasus Stunting, baik pada saat kegiatan posyandu maupun ketika berinteraksi dengan warga," terangnya.
Ia berharap kader pangan harus mempelopori perbaikan menu makan B2SA agar bisa mensosialisasikan kepada masyarakat lain.
Mengurangi secara bertahap konsumsi beras, menambahkan konsumsi sayur dan buah sesuai konsep 'Isi Piringku'.
Ia mengatakan, timbulnya berbagai penyakit regeneratif seperti diabetes, hipertensi dan kolesterol disebabkan konsumsi pangan yang tidak memenuhi syarat B2SA.
"Kita sering berlebihan mengkonsumsi beras dan gula, kurang asupan buah dan sayur, sehingga dalam jangka panjang bisa memunculkan penyakit," katanya.
Konsumsi nasi, katanya bisa diganti dengan ubi, singkong maupun kentang diolah menjadi berbagai menu makanan yang enak. Orang tua juga harus membiasakan menyediakan buah,-buahan
Karenanya oara orang tua harus memiliki pengetahuan gizi yang cukup agar bisa menyediakan pangan gizi bagi keluarga. Peran kader pangan dituntut untuk memberikan pengetahuan gizi kepada masyarakat agar bisa diterapkan dalam lingkungan keluarga.
Kegiatan Bintek B2SA bagi para calon kader pangan kemaren menghadirkan nara sumber dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel yakni Kabid konsumsi dan penganekaragaman pangan Rulena, Nara sumber dari Badan Pengkajian Teknologi Pangan Yanwar Pribadi dan Prakrisi Gizi Dedy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan masyarakat yang sehat melalui konsumsi pangan yang sehat, beragam, berimbang dan aman, perlu partisipasi masyarakat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Fakhruddin di Amuntai, Jum'at (27/5)
Fakhruddin mengatakan, melalui rekrutmen kader pangan menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah untuk mengedukasi masyarakat untuk merubah pola makan memenuhi kriteria pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Para calon kader pangan yang direkrut dari kader posyandu dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan B2SA.
Kegiatan bimbingan teknis pun dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel di Gedung Aneka Guna Jalan Suwardi Sumarta Amuntai pekan ini yang diikuti sebanyak 30 peserta kader posyandu dan dihadiri langsung Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Faturrahman.
'Kita sengaja mengundang kader posyandu agar bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dan dalam upaya menurunkan kasus Stunting, baik pada saat kegiatan posyandu maupun ketika berinteraksi dengan warga," terangnya.
Ia berharap kader pangan harus mempelopori perbaikan menu makan B2SA agar bisa mensosialisasikan kepada masyarakat lain.
Mengurangi secara bertahap konsumsi beras, menambahkan konsumsi sayur dan buah sesuai konsep 'Isi Piringku'.
Ia mengatakan, timbulnya berbagai penyakit regeneratif seperti diabetes, hipertensi dan kolesterol disebabkan konsumsi pangan yang tidak memenuhi syarat B2SA.
"Kita sering berlebihan mengkonsumsi beras dan gula, kurang asupan buah dan sayur, sehingga dalam jangka panjang bisa memunculkan penyakit," katanya.
Konsumsi nasi, katanya bisa diganti dengan ubi, singkong maupun kentang diolah menjadi berbagai menu makanan yang enak. Orang tua juga harus membiasakan menyediakan buah,-buahan
Karenanya oara orang tua harus memiliki pengetahuan gizi yang cukup agar bisa menyediakan pangan gizi bagi keluarga. Peran kader pangan dituntut untuk memberikan pengetahuan gizi kepada masyarakat agar bisa diterapkan dalam lingkungan keluarga.
Kegiatan Bintek B2SA bagi para calon kader pangan kemaren menghadirkan nara sumber dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel yakni Kabid konsumsi dan penganekaragaman pangan Rulena, Nara sumber dari Badan Pengkajian Teknologi Pangan Yanwar Pribadi dan Prakrisi Gizi Dedy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022