Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin H Hamdi mengungkapkan, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan ini akan menjadi tuan rumah launching pengurangan penggunaan sampah pelastik nasional pada 21 Februari 2016.
"Saat peringatan hari perduli sampah pada 21 Februari nanti, Banjarmasin direncanakan akan menjadi tuan rumah launching pengurangan penggunaan sampah pelastik oleh Kenenterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," ujarnya, di Banjarmasin, Selasa.
Dia menyatakan, kegiatan ini bisa disebutnya "diet" sampah pelastik nasional yang mulai digaungkan oleh 17 kota besar yang salah satunya Banjarmasin.
"Saya sudah berbicara dengan KemenLHK, dengan adanya inisiatif dan kometmen daerah kita ini mengurangi penggunaan sampah pelastik, maka ada rencana menunjuk daerah kita menjadi tuan rumah launchingnya secara nasional," ungkap Hamdi.
Jika memang menjadi kenyataan nantinya daerah ini ditunjuk tuan rumah, ujar dia, tentunya ini menjadi kehormatan yang luar biasa, dan Banjarmasin dipastikan sangat siap.
Dikatakan Hamdi, sebagai daerah yang produksi sampahnya sudah mencapai 600 ton perharinya, dan sekitar 30 persennya adalah sampah pelastik, Banjarmasin terus berupaya mengurangi penggunaan sampah yang sulit terurai atau hancur itu lewat sosialisasi, utamanya dulu bagi pasar modern.
"Makanya nanti, kita akan undang para ritel-ritel bagi suksenya program pengurangan penggunaan kantong pelastik ini, sebab dari sini potensi besar sampah pelastik keluar," bebernya.
Menurut dia, seluruh ritel perlu berkometmen untuk tidak menggunakan bahan kantongan pelastik lagi untuk wadah barang pembelinya, namun berubah menggunakan bahan yang mudah diurai sampahnya seperti dari bahan kertas.
"Kalau perlu jangan ada disediakan kantong pelastik, hingga pembeli bawa wadah sendiri yang tidak sekali pakai langsung buang," tuturnya.
Dikatakan Hamdi, perlu penyadaran masyarakat saat ini untuk bersama-sama menjaga kelestarian bumi ini dari sampah yang sulit hancur atau terurai, sebagaimana sampah pelastik yang bisa puluhan tahun tahannya, ini mengganggu kesuburan tanah.
Banjarmasin, ujar dia, sangat beruntung kini dengan bermunculannya orang-orang yang sangat perduli lingkungan, salah satunya Masyarakat Perduli Sungai (Malingai) yang sangat eksis berkegiatan membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan lingkungan termasuk penghijauan dan kebersihan.
"Moga akan terus bermunculan orang-orang yang perduli lingkungan di daerah ini, sebab daerah ini sangat memerlukan mereka yang berkerja tanpa pamrih itu," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Saat peringatan hari perduli sampah pada 21 Februari nanti, Banjarmasin direncanakan akan menjadi tuan rumah launching pengurangan penggunaan sampah pelastik oleh Kenenterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," ujarnya, di Banjarmasin, Selasa.
Dia menyatakan, kegiatan ini bisa disebutnya "diet" sampah pelastik nasional yang mulai digaungkan oleh 17 kota besar yang salah satunya Banjarmasin.
"Saya sudah berbicara dengan KemenLHK, dengan adanya inisiatif dan kometmen daerah kita ini mengurangi penggunaan sampah pelastik, maka ada rencana menunjuk daerah kita menjadi tuan rumah launchingnya secara nasional," ungkap Hamdi.
Jika memang menjadi kenyataan nantinya daerah ini ditunjuk tuan rumah, ujar dia, tentunya ini menjadi kehormatan yang luar biasa, dan Banjarmasin dipastikan sangat siap.
Dikatakan Hamdi, sebagai daerah yang produksi sampahnya sudah mencapai 600 ton perharinya, dan sekitar 30 persennya adalah sampah pelastik, Banjarmasin terus berupaya mengurangi penggunaan sampah yang sulit terurai atau hancur itu lewat sosialisasi, utamanya dulu bagi pasar modern.
"Makanya nanti, kita akan undang para ritel-ritel bagi suksenya program pengurangan penggunaan kantong pelastik ini, sebab dari sini potensi besar sampah pelastik keluar," bebernya.
Menurut dia, seluruh ritel perlu berkometmen untuk tidak menggunakan bahan kantongan pelastik lagi untuk wadah barang pembelinya, namun berubah menggunakan bahan yang mudah diurai sampahnya seperti dari bahan kertas.
"Kalau perlu jangan ada disediakan kantong pelastik, hingga pembeli bawa wadah sendiri yang tidak sekali pakai langsung buang," tuturnya.
Dikatakan Hamdi, perlu penyadaran masyarakat saat ini untuk bersama-sama menjaga kelestarian bumi ini dari sampah yang sulit hancur atau terurai, sebagaimana sampah pelastik yang bisa puluhan tahun tahannya, ini mengganggu kesuburan tanah.
Banjarmasin, ujar dia, sangat beruntung kini dengan bermunculannya orang-orang yang sangat perduli lingkungan, salah satunya Masyarakat Perduli Sungai (Malingai) yang sangat eksis berkegiatan membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan lingkungan termasuk penghijauan dan kebersihan.
"Moga akan terus bermunculan orang-orang yang perduli lingkungan di daerah ini, sebab daerah ini sangat memerlukan mereka yang berkerja tanpa pamrih itu," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016