Polresta Banjarmasin mengupayakan "red notice" untuk meminta bantuan Interpol dalam melacak dan menemukan bandar pemilik 8 kilogram sabu-sabu jaringan Singapura-Malaysia yang diungkap.
"Identitasnya sudah dikantongi yaitu Mr M, karena di luar negeri kita coba kirim red notice melalui Mabes Polri, semoga saja bisa ditangkap," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana A. Martosumito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Munculnya jaringan internasional yang dikendalikan Mr M berdasarkan keterangan lima pengedar yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin. Mereka adalah MR, SN, ML, IM dan MN.
Tersangka pertama ditangkap MR pada 7 April 2022 di Jalan Berkat Mufakat, Kota Banjarbaru, dengan barang bukti delapan paket sabu-sabu seberat 2.394,57 gram.
Setelah pengembangan selama dua minggu tepatnya 23 April 2022, polisi berhasil menangkap tiga pengedar SN, ML dan IM di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin. Barang bukti ditemukab 80 paket sabu-sabu seberat 1.989,06 gram.
Kemudian tersangka terakhir MN ditangkap pada hari yang sama di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, saat bertransaksi 10 paket sabu-sabu dengan berat 3.763,1 gram.
Dengan demikian, dari pengungkapan tindak pidana narkotika tersebut, polisi berhasil menyita total 98 paket sabu-sabu seberat 8.151,46 gram atau lebih kurang 8 kilogram.
Sabana menyebut dengan keberhasilan menggagalkan peredaran sabu-sabu dalam jumlah cukup besar itu pihaknya telah menyelamatkan 122.268 jiwa dari penyalahgunaan narkoba. Asumsinya setiap satu gram sabu-sabu dapat digunakan 15 orang.
"Kalau dinilai dengan uang, barang bukti ini mencapai Rp11 miliar lebih. Namun untuk urusan narkoba ini jadi tidak bernilai karena hanya akan menghancurkan generasi bangsa. Semua akan kita musnahkan setelah ada penetapan dari jaksa," tegas Kapolresta didampingi Kasat Resnarkoba Kompol Mars Suryo Kartiko.
Sabana mengakui pula peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak mengenal bulan suci Ramadhan. Buktinya, kasus yang diungkap masih saja tinggi dan hampir setiap hari ada pengedar yang ditangkap.
"Perang terhadap narkoba adalah tugas kita semua anak bangsa. Mari berikan informasi sekecil apapun kepada polisi agar upaya pemberantasan bisa berjalan maksimal," katanya mengharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Identitasnya sudah dikantongi yaitu Mr M, karena di luar negeri kita coba kirim red notice melalui Mabes Polri, semoga saja bisa ditangkap," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana A. Martosumito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Munculnya jaringan internasional yang dikendalikan Mr M berdasarkan keterangan lima pengedar yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin. Mereka adalah MR, SN, ML, IM dan MN.
Tersangka pertama ditangkap MR pada 7 April 2022 di Jalan Berkat Mufakat, Kota Banjarbaru, dengan barang bukti delapan paket sabu-sabu seberat 2.394,57 gram.
Setelah pengembangan selama dua minggu tepatnya 23 April 2022, polisi berhasil menangkap tiga pengedar SN, ML dan IM di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin. Barang bukti ditemukab 80 paket sabu-sabu seberat 1.989,06 gram.
Kemudian tersangka terakhir MN ditangkap pada hari yang sama di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, saat bertransaksi 10 paket sabu-sabu dengan berat 3.763,1 gram.
Dengan demikian, dari pengungkapan tindak pidana narkotika tersebut, polisi berhasil menyita total 98 paket sabu-sabu seberat 8.151,46 gram atau lebih kurang 8 kilogram.
Sabana menyebut dengan keberhasilan menggagalkan peredaran sabu-sabu dalam jumlah cukup besar itu pihaknya telah menyelamatkan 122.268 jiwa dari penyalahgunaan narkoba. Asumsinya setiap satu gram sabu-sabu dapat digunakan 15 orang.
"Kalau dinilai dengan uang, barang bukti ini mencapai Rp11 miliar lebih. Namun untuk urusan narkoba ini jadi tidak bernilai karena hanya akan menghancurkan generasi bangsa. Semua akan kita musnahkan setelah ada penetapan dari jaksa," tegas Kapolresta didampingi Kasat Resnarkoba Kompol Mars Suryo Kartiko.
Sabana mengakui pula peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak mengenal bulan suci Ramadhan. Buktinya, kasus yang diungkap masih saja tinggi dan hampir setiap hari ada pengedar yang ditangkap.
"Perang terhadap narkoba adalah tugas kita semua anak bangsa. Mari berikan informasi sekecil apapun kepada polisi agar upaya pemberantasan bisa berjalan maksimal," katanya mengharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022