Anggota Komisi V DPR RI H Syaifullah Tamliha menyambut baik semangat pendampingan yang dilakukan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) untuk desa di provinsinya, Kalimantan Selatan.
"Semangat TPP dapat membackup pemulihan ekonomi di desa setelah sekitar dua tahun diterpa pandemi COVID-19," ujarnya dalam rilis yang disampaikan Jumat.
Menurut Syaifullah, Kondisi ekonomi di Kalimantan Selatan harus menggeliat sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) yang baru dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut dia lagi, secara umum, masih rendahnya SDM dalam manajemen pengelolaan pemerintahan desa dan pengembangan ekonomi di pedesaan sehingga perlu kiranya peningkatan kapasitas bagi perangkat desa dan warga desa.
"TPP sebagai pendamping wajib berperan aktif mengarahkan ke jalan yang benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga perangkat desa dapat menggunakan dana desa secara maksimal dan tidak tersangkut masalah hukum," tutur politisi asal Kalsel tersebut.
Syaifullah pun juga menyinggung terkait pembinaan BUMDesa Bersama penting dilakukan sehingga di Provinsi Kalsel dapat tumbuh dengan baik sebagi pintu gerbang IKN sesuai dengan visi dan misi pimpinan daerah ini.
"Konektifitas kawasan pertumbuhan perekonomian, pemenuhan sarana prasarana pendukung perekonomian sangat diperlukan," ujarnya.
Syaifullah berharap, bahwa seluruh desa di provinsi ini tidak ada lagi yang berstatus desa sangat tertinggal.
Sebelumnya, Syaifullah sebagai perwakilan Komisi V DPR RI melakukan pertemuan perwakilan pendamping desa se-Kalsel di Hotel Rodhita Banjarbaru, Kalsel, Kamis (21/4/2022).
Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekretaris BPSDM Kementerian Desa PDTT, Jajang Abdullah MSi, Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. Yusra, Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Banjarmasin Budi Rustanto.
Selanjutnya Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Pusat Sukoyo.
Dari rapat konsolidasi itu dilaporkan pendamping desa yang biasa disebut Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kalsel sampai dengan April 2022 sebanyak 800 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Semangat TPP dapat membackup pemulihan ekonomi di desa setelah sekitar dua tahun diterpa pandemi COVID-19," ujarnya dalam rilis yang disampaikan Jumat.
Menurut Syaifullah, Kondisi ekonomi di Kalimantan Selatan harus menggeliat sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) yang baru dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut dia lagi, secara umum, masih rendahnya SDM dalam manajemen pengelolaan pemerintahan desa dan pengembangan ekonomi di pedesaan sehingga perlu kiranya peningkatan kapasitas bagi perangkat desa dan warga desa.
"TPP sebagai pendamping wajib berperan aktif mengarahkan ke jalan yang benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga perangkat desa dapat menggunakan dana desa secara maksimal dan tidak tersangkut masalah hukum," tutur politisi asal Kalsel tersebut.
Syaifullah pun juga menyinggung terkait pembinaan BUMDesa Bersama penting dilakukan sehingga di Provinsi Kalsel dapat tumbuh dengan baik sebagi pintu gerbang IKN sesuai dengan visi dan misi pimpinan daerah ini.
"Konektifitas kawasan pertumbuhan perekonomian, pemenuhan sarana prasarana pendukung perekonomian sangat diperlukan," ujarnya.
Syaifullah berharap, bahwa seluruh desa di provinsi ini tidak ada lagi yang berstatus desa sangat tertinggal.
Sebelumnya, Syaifullah sebagai perwakilan Komisi V DPR RI melakukan pertemuan perwakilan pendamping desa se-Kalsel di Hotel Rodhita Banjarbaru, Kalsel, Kamis (21/4/2022).
Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekretaris BPSDM Kementerian Desa PDTT, Jajang Abdullah MSi, Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. Yusra, Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Banjarmasin Budi Rustanto.
Selanjutnya Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Pusat Sukoyo.
Dari rapat konsolidasi itu dilaporkan pendamping desa yang biasa disebut Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kalsel sampai dengan April 2022 sebanyak 800 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022