Industri semen Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP), Ramadhan 1443 Hijriah dijadikan sebagai bulan berbagi dengan masyarakat desa mitra secara serempak di seluruh kompleks pabriknya.

Direktur & Sekretaris Perusahaan Antonius Marcos melalui siaran Persnya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program bantuan rutin tahunan yang diharapkan bisa membantu masyarakat untuk menjalani kegiatan puasa di bulan Ramadhan. 

"Harapan lain tentu program-program itu dapat meningkatkan rasa kebersamaan antara masyarakat desa mitra dengan Indocement," harap dia.

Dikatakan, situasi pandemi COVID-19 tidak menghentikan pelaksanaan program CSR Indocement untuk masyarakat desa mitra.

Kegiatan berbagi tersebut yakni, bantuan Ramadhan di Kompleks Pabrik Citeureup berupa pemberian beras zakat untuk 12 desa mitra  dan 3 kecamatan di Kabupaten Bogor.

Kompleks Pabrik Cirebon menyelenggarakan program bantuan berupa pembagian paket beras untuk masyarakat desa mitra dan bantuan perlengkapan sarana ibadah dan takjil untuk empat puluh musala dan masjid yang berada di wilayah desa mitra. 

Untuk Kompleks Pabrik Tarjun melakukan kunjungan silaturahmi dan menyerahkan bantuan bingkisan dan bantuan dana kepada perwakilan masyarakat dari desa mitra.

Dia menjelaskan, program-program unggulan corporate social responsibility (CSR) seperti kampung ramah lingkungan, pengelolaan sampah berbasis masyarakat, ada juga program sekolah adiwiyata (gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah), program pengembangan UMKM, dan pengembangan tempat wisata terus berjalan.

"Sepanjang 2021, Indocement telah melaksanakan 916 kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan total dana untuk pengembangan masyarakat sebesar Rp12,6 miliar," jelasnya.

Indocement telah menunjukkan  komitmennya terhadap pelestarian lingkungan hidup. 

Melalui Tim Manajemen Energi Indocement yang didukung oleh Heidelbergcement Technology Center (HTC) telah mengembangkan program konservasi energi dan rencana (roadmap) untuk melakukan efisiensi energi dan penurunan CO2. 

Indocement memiliki target pada 2025 untuk emisi CO2 dari Lingkup 1 sebesar 575kg CO2/ton semen (2021: 606 CO2/ton semen).

"Target tersebut bisa diraih dengan beragam inisiatif hijau seperti meningkatkan penggunaan bahan bakar alternative menjadi 25% pada 2025," terangnya.

Menggunakan lebih banyak bahan baku alternatif untuk menggantikan klinker, mendorong penggunaan semen hijau yaitu semen hidraulis, semen slag, dan portland composite cement (PCC) untuk menggantikan semen jenis ordinary portland cement (OPC) secara bertahap serta pengembangan energi terbarukan untuk sumber listrik.

Kendati demikian, Indocement juga terus mengejar target emisi debu menjadi 10 mg/Nm3 pada tahun 2025, target itu jauh dengan regulasi emisi debu pemerintah yang hanya berada pada angka 60 mg/Nm3, pada 2021 rata-rata emisi debu Indocement mencapai 21,9 mg/Nm3.

Sebagai perusahaan publik yang berorientasi pada keberlanjutan, Indocement memberikan perhatian besar kepada aspek Environment, Social, and Governance/lingkungan, Sosial, dan tata kelola (ESG/LST) yang tercermin pada dibentuknya Komite ESG pada 2021.

"Komite ini akan memantau penerapan kinerja keberlanjutan dan memastikan keseimbangan aspek ESG. Prinsipnya, Indocement memastikan kelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta bertumbuh harmonis bersama komunitas di sekitar Perseroan," tambahnya.

Sementara itu, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, dengan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang.

"Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan," tutupnya.

Pewarta: ihi/itp

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022