Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Pg.D mengatakan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) wajib dipertahankan masyarakat untuk mencapai nol kasus COVID-19 yang kini terus melandai penularannya.

"Di Kalimantan Selatan hari ini ada empat daerah nol kasus, semoga dengan terus menjaga prokes semua wilayah di provinsi nihil pasien COVID-19," kata dia di Banjarmasin.

Merujuk data Dinas Kesehatan Kalsel, dalam 7 hari terakhir, 9-15 April 2022, sebanyak 35 warga dikonfirmasi positif COVID-19, 107 orang sembuh dan satu orang meninggal dunia. Dibandingkan satu pekan sebelumnya, jumlah kasus konfirmasi mengalami penurunan 22 persen tetapi pada minggu lalu tidak ada laporan berita kematian.

Adapun kasus aktif per 15 April 2022 jumlah 64 orang. Sementara pada 14 April 2022, penilaian situasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan terhadap Kalsel dan 13 kabupaten dan kota di tingkat 2. 

Muttaqin menyebut melandainya kasus-kasus tersebut menggambarkan semakin rendahnya tingkat penyaluran di masyarakat. Rata-rata tingkat positivitas dalam sepekan hanya 0,44 persen. Selain memenuhi standar WHO di bawah 5 persen, tingkat positivitas Kalsel tersebut juga lebih rendah dari nasional yaitu 1,45 persen.

Sementara penelusuran kontak erat (tracing) di Kalsel mencapai 13,07 dengan katagori sedang. Capaian tersebut baik dari nasional yang berada pada tingkat 11,54 orang masih berada lebih dari konfirmasi.

Muttaqin waspada waspada di tingkat pemerintahan, Satgas COVID-19 dan masyarakat jangan diturunkan. Edukasi dan sosialisasi pencegahan penyebaran tetap dipertahankan termasuk protokol kesehatan tetap dijalankan meskipun tidak seketat seperti ledakan varian Omicron bulan Februari dan Maret 2022 lalu. 

"Kebiasaan menggunakan masker tetap dipelihara karena kita belum betul-betul keluar dari pandemi. Begitu pula usaha surveilans dan penelusuran erat juga menjadi bagian penting," jelas akademisi jebolan Universitas Birmingham Inggris itu.

Menurutnya, kewaspadaan penting karena dua faktor. Pertama, kepadatan penduduk saat ini meningkat karena mendekati libur panjang lebaran. Mobilitas mudik dalam konteks pandemi tetap menjadi katalisator penularan di masyarakat jika lengah prokes dan tidak membekali diri vaksin.

Kedua, meskipun capaian vaksinasi sudah semakin baik masih ada kemungkinan terjadinya ledakan COVID-19, khususnya jika ada varian baru yang berbahaya masuk dan menyebar di Indonesia. 

dekat capaian vaksinasi Kalsel sudah berada di 92,45 persen dosis 1 dan 70,10 persen dosis 2 dari target 3,16 juta warga atau 54,40 persen dari 4,07 juta jumlah penduduk Kalsel tahun 2020.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022