Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan kegiatan bimbingan singkat atau coaching clinic ke-2 gelombang satu Calon Guru Penggerak (CGP) dan Calon Pengajar Praktik (CPP) Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.
"Saya menyadari kegiatan ini sangat penting meningkatkan skill, kemampuan guru termasuk dalam berkompetensi sebagai guru atau pendidik yang profesional sesuai arahan Mendikbud dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan," ujar Pelaksana tugas (Plt,) Bupati HSU Husairi saat membuka resmi kegiatan itu melalui Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( PPPPTK IPA).
Ia mengatakan upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki daya saing tinggi serta beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanu WaTaala hendaknya selalu mendapat perhatian serius semua pihak.
Pembangunan bidang pendidikan, kata Husairi, sebagai upaya mempersiapkan SDM di kemudian hari untuk melanjutkan estafet pembangunan, apalagi tantangan pembangunan ke depan semakin ruwet dan tidak mudah.
Kepala Disdikbud HSU Jumadi yang juga ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan coaching clinic' merupakan salah satu program dari Kemendikbud, Riset dan Teknologi dalam rangka membangun pola pikir yang baru.
"Anak didik menjadi tolak ukur dalam pembelajaran, mengingat perbedaan kemampuan yang dimiliki anak didik tersebut, maka guru penggerak bertugas mengobservasinya," kata Jumadi.
Jumadi berharap ke depan akan muncul sekolah penggerak yang akan disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka yang merupakan gagasan kabinet saat ini.
Diterangkannya, guru penggerak merupakan guru PNS /ASN dan Non PNS yang mengabdi di sekolah negeri maupun swasta yang terdata, memiliki kualifikasi pendidikan sarjana minimal diploma empat dan memiliki pengalaman belajar minimal lima tahun serta memiliki masa sisa kerja paling sedikit 10 tahun sebelum pensiun.
Salah satu narasumber pada kegiatan ini, Chatin Fakara berharap dengan diadakannya kegiatan ini hendaknya tenaga pendidik atau guru bisa menjadi CGP dan CPP dengan mudah.
"Semoga kegiatan ini bisa memfasilitasi tenaga pendidik atau guru yang berada di Kabupaten HSU agar bisa mendaftar jadi CGP dan CPP pada program guru penggerak," katanya.
Kegiatan coaching clinic diikuti 170 peserta yang dibagi dua tahap, yakni pagi dan siang.Panitia dari Disdikbud HSU mendatangkan tiga narasumber dari PPPPTK IPA Bandung, yaitu Chatin Fakara, Irvan Fadhila Asir dan Tika Andriyani.
Baca juga: SMKN 1 inisiatif jalin kerja sama dengan Pemda HSU
Baca juga: Santri MBS Nurul Amin Alabio ke pelosok desa bina muallaf
Baca juga: Hulu Sungai Utara raih predikat B penilaian SAKIP
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Saya menyadari kegiatan ini sangat penting meningkatkan skill, kemampuan guru termasuk dalam berkompetensi sebagai guru atau pendidik yang profesional sesuai arahan Mendikbud dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan," ujar Pelaksana tugas (Plt,) Bupati HSU Husairi saat membuka resmi kegiatan itu melalui Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( PPPPTK IPA).
Ia mengatakan upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki daya saing tinggi serta beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanu WaTaala hendaknya selalu mendapat perhatian serius semua pihak.
Pembangunan bidang pendidikan, kata Husairi, sebagai upaya mempersiapkan SDM di kemudian hari untuk melanjutkan estafet pembangunan, apalagi tantangan pembangunan ke depan semakin ruwet dan tidak mudah.
Kepala Disdikbud HSU Jumadi yang juga ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan coaching clinic' merupakan salah satu program dari Kemendikbud, Riset dan Teknologi dalam rangka membangun pola pikir yang baru.
"Anak didik menjadi tolak ukur dalam pembelajaran, mengingat perbedaan kemampuan yang dimiliki anak didik tersebut, maka guru penggerak bertugas mengobservasinya," kata Jumadi.
Jumadi berharap ke depan akan muncul sekolah penggerak yang akan disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka yang merupakan gagasan kabinet saat ini.
Diterangkannya, guru penggerak merupakan guru PNS /ASN dan Non PNS yang mengabdi di sekolah negeri maupun swasta yang terdata, memiliki kualifikasi pendidikan sarjana minimal diploma empat dan memiliki pengalaman belajar minimal lima tahun serta memiliki masa sisa kerja paling sedikit 10 tahun sebelum pensiun.
Salah satu narasumber pada kegiatan ini, Chatin Fakara berharap dengan diadakannya kegiatan ini hendaknya tenaga pendidik atau guru bisa menjadi CGP dan CPP dengan mudah.
"Semoga kegiatan ini bisa memfasilitasi tenaga pendidik atau guru yang berada di Kabupaten HSU agar bisa mendaftar jadi CGP dan CPP pada program guru penggerak," katanya.
Kegiatan coaching clinic diikuti 170 peserta yang dibagi dua tahap, yakni pagi dan siang.Panitia dari Disdikbud HSU mendatangkan tiga narasumber dari PPPPTK IPA Bandung, yaitu Chatin Fakara, Irvan Fadhila Asir dan Tika Andriyani.
Baca juga: SMKN 1 inisiatif jalin kerja sama dengan Pemda HSU
Baca juga: Santri MBS Nurul Amin Alabio ke pelosok desa bina muallaf
Baca juga: Hulu Sungai Utara raih predikat B penilaian SAKIP
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022