Muhammadiyah Boarding School (MBS) Nurul Amin - Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selama Ramadhan 1443 H menerjunkan santri kelas akhir untuk berdakwah hingga ke pelosok desa.
Selain dalam rangka meningkatkan dakwah dan syiar Islam, kegiatan para santri juga dimaksudkan membina para mu'alaf atau orang yang baru memeluk Islam di daerah pedalaman.
Wakil Direktur I MBS Nurul Amin Alabio Ustad Sahlipani, S.Pd di Alabio, Kamis (31/3/22) mengatakan, sebanyak sembilan santri dan 18 santriwati kelas akhir,diterjunkan dalam kegiatan dakwah tersebut.
"Program ini dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran langsung di lapangan bagi santri sebelum mereka benar-benar terjun di masyarakat," ujar Sahlipani.
Sahlipani mengatakan, penerjunan santri kelas akhir ke lapangan dakwah merupakan program santri mengabdi yang ada di pondok pesantren Nurul Amin Alabio.
"Program praktik atau latihan dalam rangka dakwah dan syiar Islam ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab pihak pesantren. " tegasnya.
Bertempat di ruang induk Masjid Nurul Amin, Mudir MBS Nurul Amin Ustad Khairiyadi, SPd MPd melepas keberangkatan para santri menuju lokasi dakwah yang ditetapkan dengan disaksikan para santri dan sejumlah asatidz, Kamis (31/3/22).
Ustad Khairiyadi mengungkapkan rasa syukurnya karena program santri mengabdi tetap terlaksana seperti tahun lalu.
"Terima kasih kepada para asatidz, khususnya para tokoh persyarikatan di desa dan lembaga yang menjadi lokus pembelajaran dan pengabdian bagi santri atas kerjasama dan dukungannya sehingga program santri bisa dilaksanakan," ucapnya
Ustad Khairiyadi juga berharap para santri tetap diberikan bimbingan dan arahan, mengingat mereka masih dalam tahap pembelajaran sehingga dimaklumi jika terdapat kekurangan dan kesalahan.
Ia berpesan agar para santri menjaga nama baik pesantren, menjaga akhlak dalam setiap aktivitas di tengah masyarakat.
Para santri telah diberikan pembekalan dan pelatihan selama dua hari, dengan materi yang diberikan seperti Public Speakng, Fiqih, dan Teknik Berrkhotbah, Fiqih imam dan lainnya.
Daerah yang menjadi lokus dakwah santi dan santriwati Ponpes Nurul Amin tahun ini adalah Desa Durian Bungkuk, Kabupaten Tanah Laut, Desa Patikalain, Kab. HST (Bina Muallaf), Desa Tampa, Barito Timur, Kalimantan Tengah (Bina Muallaf), dan Desa Kamawakan Loksado, Kabupaten HSS, serta sejumlah TPA/TPQ, Mushollah AUM Muhammadiyah di Kabupaten HSU.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Selain dalam rangka meningkatkan dakwah dan syiar Islam, kegiatan para santri juga dimaksudkan membina para mu'alaf atau orang yang baru memeluk Islam di daerah pedalaman.
Wakil Direktur I MBS Nurul Amin Alabio Ustad Sahlipani, S.Pd di Alabio, Kamis (31/3/22) mengatakan, sebanyak sembilan santri dan 18 santriwati kelas akhir,diterjunkan dalam kegiatan dakwah tersebut.
"Program ini dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran langsung di lapangan bagi santri sebelum mereka benar-benar terjun di masyarakat," ujar Sahlipani.
Sahlipani mengatakan, penerjunan santri kelas akhir ke lapangan dakwah merupakan program santri mengabdi yang ada di pondok pesantren Nurul Amin Alabio.
"Program praktik atau latihan dalam rangka dakwah dan syiar Islam ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab pihak pesantren. " tegasnya.
Bertempat di ruang induk Masjid Nurul Amin, Mudir MBS Nurul Amin Ustad Khairiyadi, SPd MPd melepas keberangkatan para santri menuju lokasi dakwah yang ditetapkan dengan disaksikan para santri dan sejumlah asatidz, Kamis (31/3/22).
Ustad Khairiyadi mengungkapkan rasa syukurnya karena program santri mengabdi tetap terlaksana seperti tahun lalu.
"Terima kasih kepada para asatidz, khususnya para tokoh persyarikatan di desa dan lembaga yang menjadi lokus pembelajaran dan pengabdian bagi santri atas kerjasama dan dukungannya sehingga program santri bisa dilaksanakan," ucapnya
Ustad Khairiyadi juga berharap para santri tetap diberikan bimbingan dan arahan, mengingat mereka masih dalam tahap pembelajaran sehingga dimaklumi jika terdapat kekurangan dan kesalahan.
Ia berpesan agar para santri menjaga nama baik pesantren, menjaga akhlak dalam setiap aktivitas di tengah masyarakat.
Para santri telah diberikan pembekalan dan pelatihan selama dua hari, dengan materi yang diberikan seperti Public Speakng, Fiqih, dan Teknik Berrkhotbah, Fiqih imam dan lainnya.
Daerah yang menjadi lokus dakwah santi dan santriwati Ponpes Nurul Amin tahun ini adalah Desa Durian Bungkuk, Kabupaten Tanah Laut, Desa Patikalain, Kab. HST (Bina Muallaf), Desa Tampa, Barito Timur, Kalimantan Tengah (Bina Muallaf), dan Desa Kamawakan Loksado, Kabupaten HSS, serta sejumlah TPA/TPQ, Mushollah AUM Muhammadiyah di Kabupaten HSU.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022