Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pelajar Sekolah Dasar di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sudah bisa mengolah limbah sampah menjadi kompos dan aneka kerajinan tangan.


Pembina Siswa di SDN Paliwara 1 Syaifullah di Amuntai, Selasa mengatakan siswa dilatih mengolah sampah dalam skala kecil membuat kompos untuk taman sekolah.

"Prosesnya mudah dengan menggunakan zat kimia tak berbahaya sehingga memotivasi guru dan siswa mengembangkan taman, toga dan tanaman obat jamu karena tersedianya kompos," ujar Syaifullah.

Syaifullah mengatakan siswa juga bisa membuat sendiri kompos dirumah dengan memanfaatkan sampah rumah tangga.

"Beberapa orang tua siswa datang kesekolah minta anaknya dilatih membuat kompos dilingkungan tempat tinggalnya," katanya.

Ia memaparkan, proses pembuatan kompos cukup mudah, dimulai dengan mencacah sampah kemudian dicampur serbuk kayu dicampur zat bakteri fermentasi yang tidak berbahaya bagi siswa.

Campuran potongan kecil sampah, serbuk kayu dan zat bakteri fermentasi lantas dimasukan dalam tong sampah ukuran sedang dan didiamkan minimal dua bulan, sehingga berubah menjadi kompos.

Selain memanfaatkan limbah sampah untuk pembuatan kompos, lanjutnya siswa juga dilatih membuat aneka kerajinan tangan dari bahan limbah sampah.

Syaifullah mengatakan pembuatan kerajinan tangan turut dibantu Rumah Pintar 'Tunas Harapan' Amuntai.

Ia berterima kasih atas bantuan Ketua Tim Penggerak PKK, Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata kota serta Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup yang membantu pelatihan siswa.

Ketua Tim Penggerak PKK Anisah Rasyidah Wahid saat penilaian dari tim provinsi berharap SDN Paliwara 1 dan SDN Sungai Malang 4 sebagai wakil Kabupaten HSU pada Lomba Sanitasi Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan bisa meraih juara.

"Namun yang terpenting budayakan hidup bersih termasuk memanfaatkan limbah sampah kepada siswa didik sehingga lebih menghargai kebersihan lingkungan," katanya.

Tim Lomba Lingkungan Peduli Sanitasi Sekolah Dasar ( LLPSSD) diantaranya menilai aspek pengelolaan sampah dilingkungan sekolah, ketersediaan WC yang refresentatif dan saluran pembuangan air.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015