Kepala BPBD Kabupaten Tapin Said Abdul Nasir menyebut sungai Tapin yang saat ini meluap tidak diprediksi akan banjir sebelumnya. 

"Tidak memprediksi sungai Tapin banjir karena ada bendungan Tapin di hulu sungainya Desa Miawa, Kecamatan Piani)," ujarnya, Rabu, usai berikan pengarahan dan do'a untuk anggota. 

Dari analisa BPBD, kata dia, air yang saat ini menggenangi wilayah Kota Rantau di Kecamatan Tapin Utara itu diakibatkan kiriman dari sungai Bungur di bawah Bendungan Tapin.

"Apabila Kecamatan Miawa banjir 4-6 jam sampai ke Kota Rantau. Terpantau sungainya normal aja, kita pantau di Bendungan Linuh biasa aja. Kemungkinan datang dari sungai Bungur dan masuk ke sungai Tapin," ujarnya. 

Faktor utama terjadinya banjir pada 22 Maret saat Hari Air Sedunia itu, kata dia, karena curah hujan yang tinggi sejak seminggu terakhir. 

"Hujan terus pagi, sore atau malam. Sudah diprediksi BMKG, puncaknya awal Mei," jelasnya. 

Wilayah terdampak banjir di aliran sungai Tapin itu diantaranya ; Kelurahan Kupang, Kelurahan Rangda Malingkung, Desa Banua Halat Kanan hingga ke Desa Perintis.

"Di bendungan Tapin muka air normal. Elevasi air di atas 145,50 m dan muka air di elevasi 145,83 m," ujar Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) Bendungan Tapin, saat dikonfirmasi. 

Banjir di Tapin pertama kali terlihat di Kecamatan Binuang, sungai sungai di sana meluap dan membanjiri rumah, fasilitas umum hingga ke wilayah pertanian. 

Dari laporan Pusdalops BPBD Tapin, Selasa, (22/3) pukul 23.30 WITA di wilayah Kecamatan Binuang beberapa titik banjir sudah mengalami penurunan dan surut.

Wilayah terdampak banjir dari luapan sungai lainnya ada di Kecamatan Bakarangan, Tapin Selatan dan Bungur. 

Data dampak banjir dengan kedalaman bervariatif itu, saat ini masih dihimpun oleh BPBD Tapin. 

Sedangkan untuk bantuan logistik mulai dibagikan BPBD Tapin kepada masyarakat terdampak. 

"Banjir di Kelurahan Kupang mulai terlihat ada penurunan dengan perlahan. Saat ini masih ada rumah yang tergenang banjir," ujar warga RT 10 Kelurahan Kupang, Rizky.

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022