Regulatory Reform and Health Attache British Embassy for Jakarta Zoe Dayan menekankan sebuah perencanaan yang dilakukan oleh sebuah pasangan sangat penting untuk dilakukan guna membentuk sebuah keluarga yang berkualitas unggul.

“Di Inggris, perencanaan keluarga menjadi sangat penting,” kata Zoe dalam Webinar Peran Perempuan terhadap Perencanaan Keluarga Berkualitas yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu.

Menanggapi pentingnya melakukan perencanaan keluarga, Zoe menuturkan bila perencanaan keluarga dapat dimulai dengan penggunaan alat kontrasepsi.

Alat kontrasepsi seperti IUD, implan ataupun mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dapat memastikan generasi masa depan bangsa mendapatkan kehidupan yang terbaik. Meskipun hingga saat ini, pengambilan keputusan ataupun pilihan terkait kontrasepsi masih dianggap sulit oleh masyarakat.

Zoe mengatakan pemerintah Inggris dan pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) di bidang kesehatan dan menjadi salah satu kerja sama yang patut dibanggakan oleh kedua belah pihak.

Lewat MOU tersebut, pihaknya akan terus mendukung Indonesia dalam mengkampanyekan penggunaan alat kontrasepsi, pemberdayaan bidan juga perempuan dalam merencanakan keluarga berkualitas serta masyarakat agar bisa mengakses informasi bermanfaat.

“Kerja sama dengan ARA Foundation dan BKKBN menjadi salah satu program yang kami banggakan,” ucap Zoe.
 

Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina mengatakan pembangunan keluarga merupakan fondasi utama untuk tercapainya kemajuan bangsa Indonesia.

Salah satu cara yang dapat mendukung keluarga menjadi berkualitas ialah melalui alat kontrasepsi yang dapat membantu memberikan jarak kehamilan pada ibu guna mencegah anak terlahir dalam kekerdilan (stunting).

Sebagaimana yang telah tertuang dalam pasal 47 Undang-Undang nomor 52 Tahun 2009 tentang pembangunan keluarga, BKKBN juga diamanatkan untuk terus membina ketahanan keluarga melalui sejumlah program seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Konseling Remaja (PIK-R) serta Bina Keluarga Lansia (BKL).

BKKBN juga memperkuat pembangunan keluarga dengan adanya pembinaan kesejahteraan keluarga untuk mencapai kondisi ekonomi yang sehat, melalui program kegiatan bernama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Walaupun sejumlah program terus digalakkan, Eni mengaku negara dihadapkan dengan sejumlah tantangan dalam membangun keluarga berkualitas. Salah satunya adalah perubahan pola asuh pada keluarga akibat fungsi perempuan berubah atau menjalankan peran ganda.

Hadirnya pandemi COVID-19 juga ikut menimbulkan kerentanan dalam keluarga seperti adanya perceraian, komunikasi antar anggota keluarga yang terganggu dan berujung konflik keluarga.

Nilai-nilai keluarga, kata Eni, juga ikut berubah seiring dengan pergantian zaman karena berkembang pesatnya teknologi juga cepatnya peredaran informasi dalam masyarakat.

Akibatnya, masyarakat menjadi permisif dan mengalami perubahan cara pandang terhadap seks, LGBT ataupun hamil di luar nikah. Termasuk adanya tanggapan negatif saat hendak menggunakan alat kontrasepsi.

“Kita sedang berhadapan dengan kondisi COVID-19. Akibatnya, struktur keluarga yang sudah mulai berubah, fungsi keluarga yang merupakan tantangan untuk kita semua yakni adanya teknologi informasi dan juga adanya perubahan nilai-nilai keluarga di masyarakat,” ujar Eni.
 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022