Banjarbaru,  (AntaranewsKalsel) - Sejumlah warga Kota Banjarmasin mengkritik pelaksanaan debat publik calon wali kota dan wakil wali kota (cawali/cawawali) setempat periode 2016-2021, yang disiarkan langsung TVRI Kalimantan Selatan, Sabtu malam.


Sebagaimana penuturan Nurul (62), salah seorang warga Banjarmasin yang mempertanyakan, apakah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat atau pemandu debat publik tersebut yang pinter, sehingga pemirsa sulit membedakan kepintaran masing-masing cawali/cawawali mereka.

Sebagai contoh ketika sesi kedua, moderator/pemandu debat publik mempertanyakan masalah pasar sentra/pasar hanyar Antasari kepada pasangan nomor 1 cawali/cawawali Kota Banjarmasin yaitu Rojiansyah (Ka Oji)-Budiyono.

Sementara kepada pasangan nomor urut 2 cawali/cawawali di ibukota Provinsi Kalsel, Zulfadli Ghazali - A. Zainudin Djahrie itu, pemandu acara menanyakan masalah terminal induk di Jalan A Yani Km6 Banjarmasin.

Kemudian kepada pasangan nomor urut 3 cawali/cawawali tersebut, Ibu Sina-Hermansyah itu, pemandu acara menanyakan masalah air bersih di ibukota Kalsel yang kini berpenduduk sekitar 700 ribu dan tersebar pada lima wilayah kecamatan.

"Dengan pertanyaan yang berbeda, sehingga publik tak bisa mengetahui konsep pembangunan atau solusi untuk mengatasi permasalahan yang sama dari masing-masing cawali/cawawali," ujar aktivis perempuan tersebut.

Mengenai permasalahan pasar sentra Antasari, Ka Oji akan berusahan menata atau mengatur sebaik mungkin, dan menindak tegas terdapat pedagang yang tidak mematuhi.

Begitu pula terhadap aparat pemerintah kota (Pemkot) Banjarmasin kalau terbukti ikut bermain, akan mendapat tindakan tegas, lanjutnya.

Sedangkan pasangannya menyatakan, kalau terpilih menjadi pimpinan daerah Kota Banjarmasin, pihaknya akan menyelesaikan status pasar sentra Antasari itu sepenuhnya menjadi milik Pemkot setempat, tidak seperti selama ini masih dalam sengketa dengan investor.

Dari pasangan cawali/cawawali tersebut menyatakan, tetap mempertahankan terminal induk yang berada di Jalan A Yani Km6 Banjarmasin, serta berusaha menata sebaik mungkin.

Kemudian, selain mengapresasi keberhasilan PDAM Bandarmasih Banjarmasin yang sudah memberikan pelayanan lebih 90 persen wilayah ibukota Kalsel ini, juga mendukung rencana pembangunan embung untuk persediaan air baku guna pemenuhan kebutuhan dasar penduduk setempat.

Alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk Kota Banjarmasin,, pengolahan air laut menjadi air tawar, serta membuat sumur bor dalam pada titik tertentu, demikian Ibnu Sina, didampingi pasangannya Hermansyah.

Dalam debat publik cawali/cawawali di GSign Hotel Banjarmasin hadir Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalsel H Mardani H Maming.

Kehadiran mantan orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu, Kalsel itu untuk memberi spirit kepada kader PDIP yang mencalon Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah.

Debat publik cawali/cawawli yang diselenggarakan KPU Kota setempat, dan berlangsung pukul 19.00 - 21.00 wita tersebut juga disiarkan langsung Radio Republik Indonesia (RRI) Banjarmasin.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015