Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin drg Diah R Praswati mengakui, kalau daerahnya kini mulai terancam nyamuk demam berdarah karena cuaca yang tak menentu, kadang panas, kadang hujan.


"Pada bulan November, Desember, hingga Januari nanti memang harus semuanya waspada terhadap nyamuk demam berdarah ini, ini karena cuaca yang tak menentu, hujan dan panas, di mana biasanya tran penyakit menular ini meningkat," ujarnya, Minggu.

Dikatakan Diah, terjadinya cuaca hujan belakangan ini dan membuat genangan-genangan dengan adanya jeda waktu panas membuat nyamuk yang biasa disebutnya aedes aegepty tersebut mudah berkembang biak, hingga bisa menjadi ancaman serius.

Menurut dia, dalam dua tahun trakhir ini pihaknya masuk bisa menekan ancaman penyaki demam berdarah dengue (DBD), dan ini diharap terus didukung semua elemen masyarakat agar terus mengalami penurunan penularannya.

"Dua tahun ini bisa menurun dari target kasus DBD di daerah kita, dan ini harapannya bisa terus menurun hingga tidak ada lagi yang jadi korban jiwa," tuturnya.

Dia menyatakan, Banjarmasin tahun ini bisa menurunkan kasus DBD, namun masih ada korban jiwa akibat, hingga harus menjadi perhatian masyarakat jika ada anggota keluarganya mengalami demam dengan tanda-tanda demam berdarah segera bawa ke poskesmas atau rumah sakit.

"Segera juga kalau dilingkungan ada yang terjangkit DBD untuk dilaporkan kepihak kesehatan setempat, agar bisa secepatnya ditindak lanjuti dengan pembasmian nyamuknpembawa virus penyakit itu supaya tidak menambah korbannya lagi," ucap Diah.

Sejauh ini, dia sangat mengapresiasi dengan forum siaga aktif penyakit demam berdarah yang para camat, lurah, dan ketua RT sangat aktif turun kelapangan ikut sosialisasi waspada terhadap penyakit ini untuk menyadari kebersihan lingkungan.

"Kader-kader kesehatan kita juga terus diminta aktif, jangan sampai lengah dan terus memantau kasus DBD ini dengan cermat," ujarnya.

Sebab, kata Diah, banyak kasus yang dilaporkan masyarakat akan adanya warga yang terindikasi terkena DBD di lingkungannya, ternyata hanya mengalami demam, belum lagi masuk kasus demam berdarah.

"Kita selalu perhatian terhadap informasi di masyarakat, jika ada kabar, langsung ditindak lanjuti menurunkan tim, ini upaya untuk memastikan bahwa kasus segera tertangani," tuturnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015