Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan, Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Syaiful Dea mengatakan sebanyak 180 dari 386 Perusahaan Daerah Air Minum di Indonesia kurang sehat.

"180 PDAM di Indonesia kondisinya kurang sehat, termasuk PDAM Tanah Laut," kata Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI, Syaiful Dea di Pelaihari, Rabu.

  Menurut dia, dari kondisi tersebut, maka pihaknya melalui konsultan dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum Kementarian PU dan Perumahan Rakyat RI memberikan pendampingan terhadap PDAM Kabupaten Tanah Laut selama tujuh bulan ke depan.

Menurut dia, bantuan yang diberikan itu berupa peningkatan kinerja PDAM Tanah Laut seperti upaya mengatasi masalah-masalah yang dihadapi PDAM saat.

  Dengan bantuan pendampingan tersebut, lanjutnya, maka peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat semakin baik, terutama aspek manejemen, teknis maupun pengembangan program.

Alasan itulah, jelas dia, PDAM Tanah Laut perlu pendampingan, sehingga ke depan PDAM di daerah itu menjadi baik dan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Dia berharap, apabila pelayanan sudah berjalan dengan baik, maka keberadaannya semakin berkembang, sehingga pelayanan air minum ke masyarakat semakin bertambah.

Lebih lanjut dia mengemukakan, kebijakan pemerintah pusat dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2019, pelayanan air minum kepada masyarakat diharapkan 100 persen.

Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan dengan adanya pendampingan tersebut PDAM Tanah Laut menjadi sehat dan bisa bekerja lebih baik.

"Walaupun saat ini PDAM Tanah Laut termasuk kategori kurang sehat, namun dengan upaya pendampingan tersebut dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja untuk melayani ketersediaan air minum bagi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015