Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan atas nama masyarakat provinsi setempat mengharapkan tak ada lagi pemadaman listrik mulai tahun 2016.
Harapan tersebut saat pertemuan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kaselteng di Banjarmasin, Rabu.
Sebagaimana penuturan anggota Komisi III DPRD Kalsel HM Rian Jaya, masyarakat di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa ini sudah bosan dengan janji-janji PLN tak akan ada lagi pemadaman.
"Sudah terlalu sering manajemen PLN berjanji tak akan ada pemadaman lagi. Bahkan janji tersebut di hadapan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin (kini sudah purna bakti)," tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Pada saat pertemuan yang dipandu Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Bardiansyah itu, dari manajemen PLN Kalselteng kembali berjanji, insya Allah 2016 tak ada lagi pemadaman listrik di provinsi ini.
"Kita berharap PLN bisa menepati janji, cuma terkesan hanya janji-janji," ujar Bardiansyah dari Partai Golkar yang diamini anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi (termasuk kelistrikan) itu.
Sebelumnya Manajer Pembangkitan PLN Kalselteng Anang Wijayanta menerangkan, sumber daya listrik yang dia kelola saat ini dari Sistem Barito sebanyak 504,50 Mega Watt (MW).
Sementara pemakaian saat beban puncak yaitu antara pukul 18.00 Wita - 22.00 Wita mencapai 493,50 MW, sehingga cadangan yang tersedia tinggal 10,70 MW.
"Oleh karena cadangan yang kecil, sehingga kalau ada gangguan pembangkit, maka mau tidak terjadi pemadaman atau `byar pet` (padam seketika)," ujarnya.
Ke depan atau tahun 2016, lanjutnya, PLN Kalselteng akan mengelola 782,60 MW yang bersumber dari PLN 596,70 MW dan sewa/beli 195,90 MW, dengan perkiraan beban puncak 698,00 sehingga cadangan 85,60 MW.
"Dengan cadangan 85,90 MW itu, insya Allah tak ada lagi pemadaman, kendati ada gangguan salah satu pembangkit," demikian Anang Wijayanta didampingi Manajer Perencanaan PLN Kalselteng Achyar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Harapan tersebut saat pertemuan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kaselteng di Banjarmasin, Rabu.
Sebagaimana penuturan anggota Komisi III DPRD Kalsel HM Rian Jaya, masyarakat di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa ini sudah bosan dengan janji-janji PLN tak akan ada lagi pemadaman.
"Sudah terlalu sering manajemen PLN berjanji tak akan ada pemadaman lagi. Bahkan janji tersebut di hadapan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin (kini sudah purna bakti)," tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Pada saat pertemuan yang dipandu Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Bardiansyah itu, dari manajemen PLN Kalselteng kembali berjanji, insya Allah 2016 tak ada lagi pemadaman listrik di provinsi ini.
"Kita berharap PLN bisa menepati janji, cuma terkesan hanya janji-janji," ujar Bardiansyah dari Partai Golkar yang diamini anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi (termasuk kelistrikan) itu.
Sebelumnya Manajer Pembangkitan PLN Kalselteng Anang Wijayanta menerangkan, sumber daya listrik yang dia kelola saat ini dari Sistem Barito sebanyak 504,50 Mega Watt (MW).
Sementara pemakaian saat beban puncak yaitu antara pukul 18.00 Wita - 22.00 Wita mencapai 493,50 MW, sehingga cadangan yang tersedia tinggal 10,70 MW.
"Oleh karena cadangan yang kecil, sehingga kalau ada gangguan pembangkit, maka mau tidak terjadi pemadaman atau `byar pet` (padam seketika)," ujarnya.
Ke depan atau tahun 2016, lanjutnya, PLN Kalselteng akan mengelola 782,60 MW yang bersumber dari PLN 596,70 MW dan sewa/beli 195,90 MW, dengan perkiraan beban puncak 698,00 sehingga cadangan 85,60 MW.
"Dengan cadangan 85,90 MW itu, insya Allah tak ada lagi pemadaman, kendati ada gangguan salah satu pembangkit," demikian Anang Wijayanta didampingi Manajer Perencanaan PLN Kalselteng Achyar.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015