Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Mansyah Sabri menyebutkan ada tiga sektor potensi usaha yang bisa dikembangkan masyarakat di wilayah desa terpencil di Pegunungan Meratus.

Ia menyebutkan, tiga sektor usaha itu adalah perkebunan kopi, budidaya anggrek dan budidaya burung. "Tiga sektor itu saat ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi," kata Mansyah Sabri saat silaturahmi dengan warga Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kamis (17/2).

Ia mengatakan, Pemkab HST konsisten Save Meratus dan tidak akan mendukung upaya pembukaan lahan untuk aktivitas pertambangan batu bara walaupun potensinya sangat besar.

"Kita fokus melakukan pembangunan SDM kita agar lebih berkualitas khususnya di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan," katanya.

Pihaknya juga telah melakukan penanaman ribuan bibit kopi di wilayah pegunungan meratus, kerjasama dengan sejumlah pihak baik itu Pemerintah Provinsi Kalsel maupun pihak-pihak swasta.

"Perkebunan kopi itu dikelola oleh masyarakat sekitar dan akan terus dibina serta pendampingan sampai panen hingga pemasaran oleh pemerintah," ujar Mansyah.

Berikutnya, untuk potensi bunga anggrek dijelaskan nya saat ini sudah ada Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kabupaten HST dan mereka beberapa waktu yang lalu telah sukses menggelar pameran anggrek meratus.

"Ternyata ada berbagai jenis anggrek yang tumbuh di hutan belantara Meratus kita ini dengan harganya yang lumayan mahal dari kisaran Rp30 ribu hingga Rp600 ribu," kata Wabup.

Dengan nilai ekonomis yang begitu tinggi itu, maka menjadi kesempatan warga khususnya di wilayah Meratus untuk membudidayakan dan mengumpulkan agar mendapatkan pendapatan untuk keluarga.

Selain itu, potensi budi daya burung berkicau juga bisa dimanfaatkan dan menurutnya harga burung itu saat ini juga tinggi.

Baca juga: Govt tries to solve, cooking oil prices still high in Barabai
Baca juga: Penyusunan kajian LKHS perkotaan Barabai libatkan pakar
Baca juga: Pelajar Pemberdaya sukses membangun budaya literasi di wilayah desa terpencil

"Banyak jenis-jenis burung yang hidup di wilayah kita, asalkan tidak menangkap burung-burung yang termasuk satwa dilindungi, hal itu nantinya bisa berurusan dengan pihak kepolisian," ujarnya.

Ditambahkan nya, tiga potensi itulah yang akan terus dikembangkan dan didorong oleh pemerintah untuk meningkatkan ekonomi warga khususnya di wilayah Meratus.

"Agar di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, perekonomian warga Meratus selain bertani lainnya tetap akan jalan," tutupnya.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022