Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan program Pelajar Pemberdaya dengan mengirim anggotanya ke sejumlah wilayah Desa terpencil guna membangun budaya literasi kepada anak-anak dan warga sekitar.

Kepala tim Pelajar Pemberdaya wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) Jamaluddin Fitroh menyebutkan, program tersebut dilaksanakan di dua wilayah di Indonesia, yakni di Provinsi Kalsel dan Sulawesi Tengah. "Kalau di Kalsel bertempat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dari Tanggal 17 Januari hingga 17 Februari 2022," katanya.

"Ada sebanyak tujuh mahasiswa (empat laki-laki dan tiga perempuan) yang ditugaskan di Kabupaten HST, tepatnya di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan yang masuk kawasan desa terpencil di pegunungan Meratus," kata Jamaluddin.

Selama sebulan, tujuh mahasiswa yang datang dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Tengah dan Sumatera Barat tersebut melakukan beberapa program dalam upaya menumbuhkan budaya literasi kepada masyarakat.

Menurutnya, ada empat program yang dilakukan yaitu penerapan disiplin sekolah, teras belajar, lokal hero dan rumah belajar.

Ia menjelaskan, terkait disiplin pihaknya menerapkan seluruh aktivitas sekolah dan melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya di SDN 2 Haruyan Dayak. "Karena kami melihat masih kurangnya kesadaran orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya untuk sekolah. Ada yang pukul 09.00 pagi baru datang ke sekolah," katanya.

Selanjutnya, teras belajar yaitu melakukan aktivitas belajar di luar sekolah yang bertempat di teras-teras rumah warga. Sedangkan lokal hero diterangkannya merupakan pahlawan. "Dengan program lokal hero Kami mengajak para pemuda-pemudi yang sudah SMP, SMA atau kuliah untuk turut berkontribusi mendidik adik-adiknya terus belajar," ujar Jamaluddin Fitroh.

Sedangkan program rumah belajar yaitu tempat para anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas nya yang akan diteruskan oleh lokal hero yang juga mendapatkan dukungan warga dengan menghibahkan tanahnya untuk pembangunan. "Kami juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk pembangunan rumah belajar tersebut," tukasnya.

"InsyaAllah setelah program ini berakhir, kami sudah menyiapkan SDM warga setempat yang handal untuk meneruskan dan akan dibina secara berkelanjutan dan alhamdulillah sekarang warga sudah sangat peduli tentang pendidikan," kata anggota PII itu.

Pengurus Keluarga Besar PII (KB PII) Kabupaten HST Ahmad Zulfadhli menambahkan, seluruh keluarga besar PII mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh warga Patikalain dan Pemerintah daerah atas terlaksananya program Pelajar Pemberdaya itu.

"Tujuan akhir dari pelajar pemberdaya agar anak-anak, pemuda hingga orang tua sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka," kata Komisioner Bawaslu HST itu.

Wakil Bupati HST H Mansyah Sabri didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Anhar saat meninjau program tersebut di Desa Patikalian disambut tarian Babangsai dan Kanjar oleh warga dayak Meratus.

Ia juga mendukung dan apresiasi terhadap kegiatan itu dan mengucapkan terimakasih kepada PII yang turut andil peduli terhadap pendidikan warganya di wilayah desa terpencil.

"Mereka ini datang dari jauh-jauh dan rela mengajar dan mengabdi ke daerah kita, jadi kami harapkan kepada masyarakat untuk melanjutkan program tersebut dan menjadi perhatian agar para orangtua mendukung serta perhatian terhadap anak-anaknya untuk sekolah," kata Wabup.

Sebagai orang tua dikatakan Mansyah, kita harus mempunyai tekad yang kuat agar anak-anak terus bersekolah dan diharapkan kalau mereka sudah pintar serta menjadi orang yang sukses dapat membangun desanya sendiri menjadi lebih maju.

Terakhir, sebagai bentuk apresiasi, pihaknya melalui Dinas Pendidikan HST juga menyerahkan bantuan perangkat sound system untuk SDN 2 Haruyan Dayak tempat para Pelajar Pemberdaya mengabdi.
 
Pelajar Pemberdaya bersama dengan Wakil Bupati HST di Desa Patikalain (ANTARA/M Taupik Rahman)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022