Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Tedy Soetedjo, menyampaikan pihaknya akan melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab runtuhnya satu menara Masjid Islamic Center, yang berada di Desa Hamalau, Kecamatan Sungai Raya.

Ia mengatakan, membenarkan runtuhnya satu menara tersebut, yang terjadi ketika angin kencang diisertai hujan lebar mengguyur Kota Kandangan dan sekitarnya, termasuk di sekitar lokasi pembangunan masjid.

"Roboh separuh pada menara yang di belakang, karena umur betonnya belum sampai atau masih lemah betonnya," katanya, saat memberikan keterangan kepada awak media, Kamis (18/2) sore.

Baca juga: Proyek pembangunan Islamic Center HSS terlambat, baru capai 92 persen

Dijelaskan dia, masih belum bisa memastikan penyebab robohnya menara Masjid Islamic Center tersebut, namun pihaknya akan meneliti masalah tersebut dan nantinya untuk bagian yang rusak akan diperbaiki.

Diketahui, proses pembangunan Masjid Islamic Center sudah hampir rampung dengan mencapai sekitar 92 persen, walaupun diketahui penyelesaian pembangunannya mengalami keterlambatan dan kontraktor pelaksana juga terancam denda karena keterlambatan pekerjaan.

Menara Masjid Islamic Center yang sebelumnya ada empat buah sekarang hanya tinggal tiga, robohnya menara tersebut juga diketahui beberapa warga, terutama para pedagang di kawasan itu.

Baca juga: Komisi III DPRD HSS sidak pembangunan Mesjid Islamic Center dan Gedung 2 Desember

Menara roboh ketika angin kencang dan hujan terjadi, terdengar suara keras, kejadiannya setelah Shalat Ashar tadi dan dari kejadian tersebut beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

Robohnya menara juga menjadi viral di media sosial dengan video beredar berdurasi 28 detik, nampak para pekerja proyek lari berhamburan menyelamatkan diri pasca menara Masjid Islamic Center roboh.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022