Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan kegiatan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup sekaligus pembinanan terhadap sekolah di kota setempat menuju Adiwiyata
Pembinanaan Adiwiyata dari DLH melibatkan Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH) bersama Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3).
Kepala DLH Tanah Bumbu Mahriadi Noor melalui Pejabat Fungsional Analis Kebijakan, Siti Fatimah di Batulicin Senin mengatakan, pembinaan sekolah adiwiyata dimulai dari Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) berjumlah 13 sekolah.
Gerakan pembinaan diawali pada pertengahan Januari sampai awal Februari 2022. Hasilnya seluruh sekolah sasaran sudah terbina, dimulai dari Kecamatan Hilir, kemudian menyisir ke Batulicin, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu dan Teluk Kepayang.
Selanjutnya, terkait materi yang disampaikan berupa perbaikan folder bukti adiwiyata yang sudah diperiksa oleh DLH untuk diperbaiki sekolah sekaligus melihat kondisi fisik lapangan sekolah.
Selain itu, disampaikan juga tentang pengelolaan sampah berbasis bank sampah di sekolah.
Dalam kesempatan itu juga, DLH memberikan saran dan masukan meliputi enam aspek diantaranya kebersihan sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, konservasi air, konservasi energi dan inovasi.
Menurut dia, sekolah yang menjadi sasaran pembinaan dilakukan secara berjenjang, mulai dari CSAK menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten (SAK) dengan nilai minimal 70, CSAP menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) nilai minimal 80.
CSAN menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional (SAN) nilai minimal 90 serta CSAM menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri (SAM) minimal memperoleh nilai 90 plus 3 sekolah binaan yang didampingi menuju sekolah adiwiyata kabupaten.
Fatimah berharap, sekolah yang yang mengikuti program Adiwiyata dapat melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah guna mewujudkan perubahan perilaku yang signifikan terhadap kecintaan pada lingkungan hidup melalui perilaku ramah lingkungan baik secara terintegrasi dalam pembelajaran, ekstrakurikuler maupun kehidupan bermasyarakat.
Berikut daftar Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) tahun 2022, SDN 4 Sungai Danau, SDN 1 Sungai Cuka, SMPN 1 Satui, SMPN 1 Kusan Hilir, SDN Muara Pagatan Tengah, SDN 2 Kusambi, SMPN 1 Kusan Hulu, SMPN 2 Kusan Hulu, SDN Kerta Buana, SMPN 4 Sungai Loban, SMP Gunung Sari Estate, SDN 1 Bayansari dan SMPN 2 Mantewe
Selanjutnya Calon Sekolah Adiwiyata Propinsi (CSAP) SDN 1 Angsana, SMPN 7 Kusan Hilir, SDIT Ar-Rasyid, SMPN 1 Batulicin dan SMPN 4 Mantewe
"Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) SMAN 1 Angsana, SDN 1 Manunggal, SDN 8 Kampung Baru, SMKN 2 Simpang Empat dan SMPN 2 Sungai Loban serta terkahir Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) SMAN 1 Satui," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Pembinanaan Adiwiyata dari DLH melibatkan Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH) bersama Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3).
Kepala DLH Tanah Bumbu Mahriadi Noor melalui Pejabat Fungsional Analis Kebijakan, Siti Fatimah di Batulicin Senin mengatakan, pembinaan sekolah adiwiyata dimulai dari Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) berjumlah 13 sekolah.
Gerakan pembinaan diawali pada pertengahan Januari sampai awal Februari 2022. Hasilnya seluruh sekolah sasaran sudah terbina, dimulai dari Kecamatan Hilir, kemudian menyisir ke Batulicin, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu dan Teluk Kepayang.
Selanjutnya, terkait materi yang disampaikan berupa perbaikan folder bukti adiwiyata yang sudah diperiksa oleh DLH untuk diperbaiki sekolah sekaligus melihat kondisi fisik lapangan sekolah.
Selain itu, disampaikan juga tentang pengelolaan sampah berbasis bank sampah di sekolah.
Dalam kesempatan itu juga, DLH memberikan saran dan masukan meliputi enam aspek diantaranya kebersihan sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, konservasi air, konservasi energi dan inovasi.
Menurut dia, sekolah yang menjadi sasaran pembinaan dilakukan secara berjenjang, mulai dari CSAK menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten (SAK) dengan nilai minimal 70, CSAP menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) nilai minimal 80.
CSAN menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional (SAN) nilai minimal 90 serta CSAM menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri (SAM) minimal memperoleh nilai 90 plus 3 sekolah binaan yang didampingi menuju sekolah adiwiyata kabupaten.
Fatimah berharap, sekolah yang yang mengikuti program Adiwiyata dapat melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah guna mewujudkan perubahan perilaku yang signifikan terhadap kecintaan pada lingkungan hidup melalui perilaku ramah lingkungan baik secara terintegrasi dalam pembelajaran, ekstrakurikuler maupun kehidupan bermasyarakat.
Berikut daftar Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) tahun 2022, SDN 4 Sungai Danau, SDN 1 Sungai Cuka, SMPN 1 Satui, SMPN 1 Kusan Hilir, SDN Muara Pagatan Tengah, SDN 2 Kusambi, SMPN 1 Kusan Hulu, SMPN 2 Kusan Hulu, SDN Kerta Buana, SMPN 4 Sungai Loban, SMP Gunung Sari Estate, SDN 1 Bayansari dan SMPN 2 Mantewe
Selanjutnya Calon Sekolah Adiwiyata Propinsi (CSAP) SDN 1 Angsana, SMPN 7 Kusan Hilir, SDIT Ar-Rasyid, SMPN 1 Batulicin dan SMPN 4 Mantewe
"Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) SMAN 1 Angsana, SDN 1 Manunggal, SDN 8 Kampung Baru, SMKN 2 Simpang Empat dan SMPN 2 Sungai Loban serta terkahir Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) SMAN 1 Satui," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022