Kekeringan akibat cuaca panas yang terus menerus terjadi beberapa pekan terakhir ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, memicu naiknya harga sayuran lokal.

Menurut seorang pedagang sayur, Saderi, di Pasar Keramat Barabai, Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Sabtu, keringnya lahan mengakibatkan banyak petani yang mengalami gagal panen.

"Sehingga pasokan sayur lokal menjadi sangat sedikit, tidak sebanding dengan permintaan saat ini," ujarnya.

Tingginya permintaan ujarnya karena saat ini menjelang Ramadhan dan terlebih lagi masyarakat kabupaten setempat yang mayoritas beragama Islam akan melaksanakan ibadah Nisfu Sya'ban.

"Kenaikan harga sayur memang biasa terjadi menjelang Ramadhan tetapi tidak sampai setinggi ini bila stoknya mencukupi," katanya.

Biasanya kenaikan harga yang terjadi hanya berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000, tetapi saat ini kenaikan terjadi cukup tajam, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000.

Seperti sayuran lokal jenis bayam yang sebelumnya untuk satu ikat sebesar lengan bawah anak-anak seharga Rp1.000 kini naik menjadi Rp2.000.

Kenaikan cukup tinggi terjadi pada sayuran lokal jenis mentimun yang sebelumnya hanya Rp3.000 perkilogram kini naik menjadi Rp5.000 perkilogram.

Sedang sayuran lokal lain seperti kacang panjang, naik dari harga sebelumnya Rp3.500 pekilogram menjadi Rp5.000 perkilogram.

Ia menambahkan, biasanya saat Ramadhan harga sayuran akan normal dan kembali naik menjelang Idul Fitri.

"Tapi kalau cuaca panas seperti sekarang ini terus terjadi, kemungkinan besar harga sayuran tidak akan turun malah sangat mungkin terus naik," demikian Saderi.(Adi/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011