Warga Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan yang tinggal dipelosok desa tak luput dari perhatian pemerintah untuk divaksin khususnya anak-anak dan lanjut usia (lansia).
Melalui Badan Intelijen Negara (BIN) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Puskesmas Amuntai Selatan melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Desa Murung Panggang dan Desa Kayakah.
Dua desa ini berjarak 9,7 kilometer dari Kota Amuntai ibu kota Kabupaten HSU, Amuntai sendiri berjarak 200 kilometer dari Kota Banjarmasin.
Lokasi menuju dua desa ini ditempuh melalui titian panjang sekitar satu kilometer di atas perairan rawa karena wilayah Kabupaten HSU sekitar 89 persen merupakan rawa.
"Kita tidak menyangka juga ternyata masyarakat di wilayah terpencil sangat antusias menyambut kegiatan vaksinasi COVID-19," ujar Kepala BIN daerah (Binda) Kalimantan Selatan Brigjen Pol. Dr. Heri Armanto Sutikno melaluii Kaposda BIN Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Purnomo di Amuntai, Senin (31/1/22).
Purnomo mengatakan, para orang tua santri di Pondok Pesantren Kun Anta Al-Amin Desa Kayakah tidak keberatan anak mereka di vaksin. Begitu juga kegiatan vaksin anak di Madrasyah Ibtidaiyan Negeri (MN) Nurul Ulum Desa Murung Panggang berlangsung meriah dengan kehadiran siswa dan orang tua wali siswa.
Sebanyak 373 orang mengikuti vaksin dikedua desa pada Senin (31/1/22) yang di fasilitasi BIN Kalsel, terdiri anak-anak sebanyak 81 orang di Ponpes Kun Anta Al Amin, sebanyak 71 anak di MIN Nurul Ulum dan 221 orang lansia serta warga lainnya.
Meski bermukim di pelosok desa, warga tidak luput terpapar informasi tidak benar (hoax) dari internet dan media sosial,
terkait vaksinasi, namun warga yang sudah vaksin menjadi contoh bagi mereka yang belum vaksin bahwa vaksin ternyata aman dan tidak membahayakan.
"Banyak sudah warga yang di vaksin, jadi kita ikut saja, khawatir memang ada, tapi melihat warga lain vaksin sehat -sehat saja," kata orang tua siswa Ibu Hamsiah.
Harapan Hamsiah tidak muluk, melalui melalui pelaksanaan vaksin anaknya selalu sehat mengikuti pembelajaran di sekolah.
Kepala MIN Nurul Ulum, Fadlullah mengatakan pihak sekolah turut mensosialisasikan kegiatan vaksin kepada orang tua siswa. Dirinya tak menampik menangkap kekhawatiran para orang tua akibat informasi di media sosial dan internet.
"Tapi kita yakinkan bahwa vaksinasi merupakan program pemerintah, guru dan orang tua sebagai warga harus percaya terhadap program pemerintah," katanya.
Fadlullah yakin program pemerintah baik untuk masyarakatnya mengingat bahaya pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
Ia menghimbau para orang tua agar tidak takut anak mereka di vaksin agar mereka bisa mengikuti pembelajaran tatap muka sepenuhnya seperti kondisi sebelum terjadi Pandemi.
VIDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Melalui Badan Intelijen Negara (BIN) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Puskesmas Amuntai Selatan melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Desa Murung Panggang dan Desa Kayakah.
Dua desa ini berjarak 9,7 kilometer dari Kota Amuntai ibu kota Kabupaten HSU, Amuntai sendiri berjarak 200 kilometer dari Kota Banjarmasin.
Lokasi menuju dua desa ini ditempuh melalui titian panjang sekitar satu kilometer di atas perairan rawa karena wilayah Kabupaten HSU sekitar 89 persen merupakan rawa.
"Kita tidak menyangka juga ternyata masyarakat di wilayah terpencil sangat antusias menyambut kegiatan vaksinasi COVID-19," ujar Kepala BIN daerah (Binda) Kalimantan Selatan Brigjen Pol. Dr. Heri Armanto Sutikno melaluii Kaposda BIN Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Purnomo di Amuntai, Senin (31/1/22).
Purnomo mengatakan, para orang tua santri di Pondok Pesantren Kun Anta Al-Amin Desa Kayakah tidak keberatan anak mereka di vaksin. Begitu juga kegiatan vaksin anak di Madrasyah Ibtidaiyan Negeri (MN) Nurul Ulum Desa Murung Panggang berlangsung meriah dengan kehadiran siswa dan orang tua wali siswa.
Sebanyak 373 orang mengikuti vaksin dikedua desa pada Senin (31/1/22) yang di fasilitasi BIN Kalsel, terdiri anak-anak sebanyak 81 orang di Ponpes Kun Anta Al Amin, sebanyak 71 anak di MIN Nurul Ulum dan 221 orang lansia serta warga lainnya.
Meski bermukim di pelosok desa, warga tidak luput terpapar informasi tidak benar (hoax) dari internet dan media sosial,
terkait vaksinasi, namun warga yang sudah vaksin menjadi contoh bagi mereka yang belum vaksin bahwa vaksin ternyata aman dan tidak membahayakan.
"Banyak sudah warga yang di vaksin, jadi kita ikut saja, khawatir memang ada, tapi melihat warga lain vaksin sehat -sehat saja," kata orang tua siswa Ibu Hamsiah.
Harapan Hamsiah tidak muluk, melalui melalui pelaksanaan vaksin anaknya selalu sehat mengikuti pembelajaran di sekolah.
Kepala MIN Nurul Ulum, Fadlullah mengatakan pihak sekolah turut mensosialisasikan kegiatan vaksin kepada orang tua siswa. Dirinya tak menampik menangkap kekhawatiran para orang tua akibat informasi di media sosial dan internet.
"Tapi kita yakinkan bahwa vaksinasi merupakan program pemerintah, guru dan orang tua sebagai warga harus percaya terhadap program pemerintah," katanya.
Fadlullah yakin program pemerintah baik untuk masyarakatnya mengingat bahaya pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
Ia menghimbau para orang tua agar tidak takut anak mereka di vaksin agar mereka bisa mengikuti pembelajaran tatap muka sepenuhnya seperti kondisi sebelum terjadi Pandemi.
VIDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022