Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan harus mengeruk dasar alur Sungai Balangan yang dangkal akibat Musim Kemarau.


Direktur PDAM Amuntai Muhammad Syafi'i di Amuntai Selasa mengatakan pihaknya harus mengeruk dasar sungai untuk melancarkan penyedotan air ke instalasi.

"Kita keruk secara manual 4X7 meter dengan kedalaman 2 meter saja di lokasi intek agar penyedotan air lebih lancar," Ujar Syafi'i.

Syafi'i mengatakan meski kemarau panjang namun produksi air minum kerumah-rumah pelanggan tetap lancar.

Jika produksi PDAM daerah lain, kata Syafi'i sampai berkurang 50 persen, PDAM Amuntai tetap berproduksi penuh.

"Kita diuntungkan adanya pertemuan arus Sungai Tabalong dan Balangan sehingga debit air sungai sebagai bahan baku PDAM tetap mampu memasok kebutuhan produksi," katanya.

Syafi'i juga bersyukur tidak terjadi krisis air bersih bahkan di wilayah desa-desa perbatasan yang jauh.

"Kita tidak ada menerima permintaan pasokan air bersih karena krisis sebab sambungan pipa PDAM sudah menjangkau hingga ke pelosok dan produksi lancar," katanya.

Pasokan air ke wilayah desa yang jauh diperbatasan didukung keberadaan Instalasi Pengolahan Air bersih (IPA) di berbagai kecamatan.

Berkat IPA kecamatan, katanya lagi jaringan pipa PDAM sudah mampu menjangkau desa-desa diperbatasan seperti Desa Tebing lereng dan Desa Tayur yang berbatasan Kabupaten Tabalong berkat adanya IPA Muara Baruh yang berproduksi 25 liter/detik.

Sedangkan IPA di Desa Jarang Kuantan Kecamatan Amuntai Selatan yang berproduksi 20 liter per detik menjangkau desa-desa
diwilayah itu.

"Meski debit air terus menyusut, pengolahan PDAM tetap mampu menghasilkan kualitas air minum yang aman, hiegienis dan bebas e Coli karena PDAM mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015