Denpasar, (Antaranews Kalsel) - Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata dan Buatan Kementerian Pariwisata Sarman Pamungkas menyatakan "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) saat ini telah menjadi salah satu industri penting sebagai lokomotif dan menguat destinasi pariwisata di Indonesia.



"Sejak diselenggarakan konvensi pada 9 Juli 2015, lahirlah sebuah kesepakatan bersama antarpemangku kepentingan MICE dalam sembilan pilar strategi pengembangan destinasi MICE," katanya pada lokakarya diskusi penyusunan aksi Kemenpar, di Kuta, Bali, Kamis.

Ia mengatakan lokakarya kali ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan focus group disscution (FGD) penyusunan rencana aksi pengembangan destinasi MICE.

"Penyusunan aksi melalui FGD tersebut telah sukses dilaksanakan di beberapa daerah yang rata-rata dihadiri oleh perwakilan setiap daerah, baik pemerintah melalui SKPD maupun akademisi dari 16 destinasi MICE," ujarnya.

Dikatakan daerah yang dijadikan tempat pelaksanaaan FGD sejak beberapa bulan lalu yakni di Bali, DKI Jakarta, Makassar, Manado dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia, lokakarya ini adalah bertujuan untuk mempresentasikan hasl-hasil FGD penyusunan rencana aksi pengambangan destinasi MICE Indonesia, begitu juga dengan harapan mendapatkan masukan strategis dari para pemangku kepentingan baik pemda, akademisi, maupun pelaku industri MICE untuk melengkapi rencana aksi.


"Dari forum yang baik ini diharapkan dapat bersama-sama kita sajikan matrik aktivitas-aktivitas yang telah di'breakdown' dari sembilan pilar strategi pengembangan MICE, serta dapat menggambarkan rangkaian dedikasi program yang perlu dilaksanakan oleh masing-masing pemangku kepentingan," ujarnya.

Sarman lebih lanjut mengatakan diskusi yang konstruktif dapat dilakukan untuk menggali dan menyerap aspirasi, usulan sekaligus alternatif solusi dan strategi dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia sebagai destinasi MICE yang diperhitungkan, menghadapi ketatnya persaingan psar bebas, khususnya menjelang MEA pada akhir tahun 2015.

"Oleh karena kesiapan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) adalah dengan mempersiapan sumber daya manusia yang andal di berbagai bidang, salah satunya SDM pengolahan dan pengembangan pariwisata," katanya./e

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015