Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melaksanakan shalat istisqa atau shalat minta hujan akibat krisis air bersih yang melanda daerah ini.
Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin Suciati dalam pelaksanaan shalat istisqa di halaman rumah sakit, Selasa, mengungkapkan, krisis air bersih yang melanda daerah ini akibat kemarau panjang ikut pula mempengaruhi pelayanan rumah sakit yang banyak membutuhkan air bagi pasien. Hingga pihaknya berinisiatif melaksanakan shalat minta hujan ini.
"Yang melaksanakan shalat ini para pegawai rumah sakit, termasuk perawat dan mahasiswa yang magang, dan para keluarga pasien," ujarnya.
Hal ini dilaksanakan, tutur dia, agar berkah hujan diturunkan hingga krisis air baku yang dikeluhkan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena kesulitan mengolah air bersih lantaran air sungai sangat asin akibat kemarau ini dapat teratasi.
"Karena PDAM kesulitan mendapat air baku dan mengolah air bersih, maka berpengaruh juga terhadap distribusi air bersih ke tempat kita, yakni, menurunnya hingga 60 persen saat ini," ungkap Suciati.
Pihaknya berdoa bersama, agar hujan segera bisa turun, dan krisis air bersih di daerah ini bisa dilalui, sehingga distribusi air kembali lancar sebagaimana mestinya.
"Sebab, kebutuhan air rumah sakit ini setiap bulannya sekitar 4 juta liter, dan pastinya tidak boleh sampai terhenti untuk tidak membuat kepanikan," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas RSUD Ulin Banjarmasin M Yusuf mengungkapkan, sejauh ini memang belum begitu terasa di rumah sakit dengan pendistribusian bergilir air bersih oleh pihak PDAM, sebab adanya empat titik penampungan air yang dimaksimalkan pengisiannya pada jam 08.00 hingga 13.00 Wita, yang terus dipantau CCTV.
"Kekhawatirannya kan bagaimana kalau distribusi air sampai terhenti total, kabarnya kan demikian kalau hujan tidak juga turun tidak sampai sebulan ke depan ini, kesengsaraan bisa melanda semuanya, hingga kita melaksanakan shalat minta hujan ini demi kemaslahatan umat," bebernya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015